Bogor (ANTARA) - Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengatakan pemerintah daerah terus berinovasi agar pandemi COVID-19 tidak berdampak signifikan terhadap angka kemiskinan.
"Pemerintah daerah diminta untuk terus melakukan inovasi-inovasi guna menekan angka kemiskinan. Pemkot Bogor terus berikhtiar," kata Dedie A Rachim usai mengikuti Rapat Koordinasi Perencanaan dan Penganggaran untuk Penanggulangan Kemiskinan di Era Pandemi COVID-19 bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) secara virtual, Selasa.
Dedie A Rachim yang mengikuti rakor tersebut dari Balai Kota Bogor, mengatakan upaya untuk menekan angka kemiskinan yang dapat dilakukan saat ini adalah menahan penambahan jumlah warga miskin di Kota Bogor, terutama dalam kelompok kemiskinan absolut.
Menurut Dedie, Kemendagri juga menyampaikan paparan terkait program pengentasan kemiskinan. "Arahannya itu yang utama adalah sedapat mungkin berupaya untuk tidak menambah jumlah kemiskinan absolut. Itu dulu yang paling prioritas," katanya.
Dedie menjelaskan Pemkot Bogor saat ini menjalankan program bantuan dan pemberian insentif, di mana kebijakan itu diharapkan dapat membantu ekonomi masyarakat di tengah pandemi COVID-19.
Selain menekan angka kemiskinan absolut, menurut Dedie, Pemkot Bogor juga memprioritaskan aspek kesehatan, serta mencari titik keseimbangan antara aspek kesehatan dan aspek ekonomi, sehingga perekonomian masyarakat tetap bisa berjalan.
"Upaya yang dilakukan Pemkot Bogor, dengan cara memaksimalkan program-program bantuan," katanya.
Program kesejahteraan sosial dari pemerintah antara lain adalah Program Keluarga Harapan (PKH) dan Kartu Sembako, yang diberikan kepada penerima manfaat yang identitasnya tercatat dalam data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS).
Baca juga: Peneliti perkirakan kemiskinan September 2020 naik menjadi 10,34 persen
Baca juga: Wapres sebut pengentasan kemiskinan di Indonesia alami kemunduran
Baca juga: BPS perkirakan angka kemiskinan di Kabupaten Bogor melonjak tahun ini