Jakarta (ANTARA) - Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menjelaskan satu dari lima pelaku pembunuhan seorang nenek berinisial B (71) di Kabupaten Bekasi adalah seorang residivis.
"Tersangka berinisial DA merupakan residivis curanmor dan kasus narkoba dan baru tiga bulan yang lalu keluar dari penjara," kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Wira Satya Triputra saat konferensi pers di Jakarta, Senin.
Wira juga menjelaskan DA mendapatkan jatah Rp1 juta dari Rp11 juta yang diambil dari korban, karena berperan sebagai perencana perampokan dan menunjukkan rumah yang menjadi sasaran.
"Kemudian tersangka MR dan AG mendapatkan bagian masing-masing Rp4,5 juta karena berperan sebagai eksekutor perampokan, mengikat korban, mencekik korban hingga meninggal, " katanya.
Sementara NM dan RY mendapatkan bagian masing-masing Rp500 ribu karena berperan mengantar dan menjemput tersangka MR dan AG di TKP.
Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Abdul Rahim menyebutkan para tersangka merupakan teman satu tongkrongan.
"Kemudian berdasarkan hasil pendalaman kami, sisa uang hasil kejahatannya tersisa hanya Rp150 ribu yang mana seluruhnya sudah dipakai oleh para tersangka untuk kebutuhan keluarganya sempat diberikan kepada istrinya dan juga digunakan untuk pelarian," jelasnya.
Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menangkap lima pelaku terduga pembunuh seorang nenek berinisial B (71) yang terjadi di Kabupaten Bekasi pada Senin (10/2).
"Kejadian ini bermula pada Senin (10/2) sekitar pukul 00.30 WIB dengan lima terduga pelaku yakni DA (27), MR (25), AG (30), NM (31) dan RY (20)," kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Wira Satya Triputra saat konferensi pers di Jakarta, Senin.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Polisi: Salah satu pembunuh nenek di Bekasi merupakan residivis