Garut (ANTARA) - Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Garut, Jawa Barat, menyatakan pendistribusian beras tahap pertama untuk masyarakat penerima Program Keluarga Harapan (PKH) di Garut belum tuntas karena terkendala jarak dari titik awal di Kantor Bulog Garut ke rumah, untuk itu warga diminta sabar menunggu waktu pendistribusian.
"Sampai sekarang belum tuntas, belum 50 persen, masih beberapa daerah yang sudah menerima bantuan beras PKH itu," kata Kepala Dinas Sosial Kabupaten Garut, Ade Hendarsah di Garut, Jumat.
Ia menuturkan program Kementerian Sosial Republik Indonesia itu telah menyiapkan beras kualitas medium untuk 140.778 keluarga atau masyarakat penerima manfaat PKH yang tersebar di 42 kecamatan, Kabupaten Garut.
Masing-masing keluarga akan mendapatkan bantuan beras sebanyak 15 kilogram per bulan selama tiga bulan untuk tahap pertama pendistribusian yakni Agustus, selanjutnya September dan Oktober dalam rangka meringankan beban kebutuhan hidup di tengah pandemi COVID-19.
"Jadi mereka akan mendapatkan beras 15 kilo per bulan selama tiga bulan, dan untuk bulan ini belum semuanya didistribusikan," kata Ade.
Ia menyampaikan, kondisi geografis yang jauh dari perkotaan termasuk akses jalan yang sulit menjadi kendala utama dalam pendistribusian beras ke daerah penerima manfaat program itu.
Bahkan, ada satu daerah yang memerlukan waktu seharian dari titik awal pendistribusian sampai ke perkampungan masyarakat penerima manfaat program.
"Makanya petugas di lapangan memperhitungkan jarak dulu, karena ada daerah yang dari sini (perkotaan Garut) siang, sampai ke sana (selatan Garut) bisa malam," katanya.
Meski ada kendala masalah jarak tempuh, kata dia, dipastikan beras bantuan itu diantar perusahaan angkutan pengiriman yang ditunjuk oleh pemerintah pusat.
Ia mengimbau masyarakat penerima manfaat PKH di Garut untuk sabar, terutama yang lokasinya jauh dari perkotaan Garut.
"Kami di sini di daerah bertugas untuk memastikan berasnya dari sisi pendistribusian maupun kualitas," katanya.
Baca juga: DPRD Garut minta tarik beras jelek dari warga terdampak pandemi COVID-19
Baca juga: Pemkot Bekasi mulai distribusikan bansos pangan untuk 42.192 keluarga
Baca juga: Polres Cianjur kembali dilaporkan temuan biji plastik dalam beras bantuan