Sydney (ANTARA) - Victoria, negara bagian berpenduduk terpadat kedua Australia --pusat persebaran COVID-19 negara itu-- melaporkan kematian ke-800 akibat penyakit virus corona itu pada Kamis, kendati jumlah kasus tetap stabil.
Victoria menyumbang 90 persen kematian nasional akibat COVID-19.
Australia, dengan 886 korban jiwa, menangani pandemi tersebut jauh lebih baik daripada banyak negara maju lain.
Angka-angka yang lebih rendah merupakan hasil dari karantina ketat yang diterapkan di ibu kota negara bagian Victoria, Melbourne.
Beberapa aturan ketat masih diberlakukan hingga rata-rata kasus harian baru yang tertera pada panel informasi selama dua pekan turun di bawah lima.
Victoria pada Kamis melaporkan 15 kasus baru, menjaga rata-rata jumlah kasus selama dua pekan di bawah 16.
Saat kekhawatiran atas gelombang kedua nasional COVID-19 mengendur, Negara Bagian Queensland pada Kamis mengatakan pihaknya akan melonggarkan pembatasan pada sebagian orang yang masuk dari negara bagian berpenduduk terpadat Australia, New South Wales.
Pub-pub, tempat hiburan, dan restoran kini dapat menggandakan jumlah pelanggan di ruang luar, dengan kapasitas yang sekarang dibatasi satu orang tiap dua meter persegi, sementara kegiatan-kegiatan di ruang terbuka dapat dihadiri hingga 1.000 orang, kata Kepala Pemerintahan Queensland Annastacia Palaszczuk.
Sumber: Reuters
Baca juga: Negara bagian Victoria wajibkan uji COVID-19 bagi pelancong
Baca juga: Australia catat kenaikan harian terbesar kasus COVID-19 dalam dua bulan
Baca juga: PM Australia sebut kemungkinan besar corona bersumber dari pasar China