Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim menegaskan tidak ada rencana penghapusan mata pelajaran sejarah.
"Tidak ada rencana penghapusan mata pelajaran sejarah. Bahkan hingga 2021 pun belum ada perubahan kurikulum nasional," ujar Nadiem dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR di Jakarta, Rabu.
Dia menambahkan perlu pembahasan yang lebih intensif dengan DPR maupun dengan para pakar serta masyarakat baru menemukan penyederhanaan kurikulum yang pas.
"Tidak ada kebijakan apapun sampai saat ini diputuskan tentang perubahan kurikulum nasional. Bahkan pada 2021 pun tidak ada perubahan kurikulum nasional hanya percontohan dan itu pun dilakukan di beberapa sekolah," terang dia.
Pada 2021, lanjut dia, pihaknya akan fokus pada sekolah penggerak. Nadiem menegaskan tidak benar ada penghapusan pelajaran sejarah. Semua permutasi itu akan ada dikaji dan apapun respon masyarakat dipertimbangkan.
"Ke depan, kami berharap masyarakat lebih memberi masukan dan membantu kita dengan saran yang konstruktif dan tanpa emosi," harap Nadiem.
Pada rapat kerja tersebut, Anggota Komisi X DPR dari Fraksi PPP lliza Sa'aduddin Djamal meminta agar Kemendikbud tidak menimbulkan gejolak baru dengan wacana penghapusan pelajaran sejarah.
"Kita paham, pelajaran sejarah diklasifikasikan ke rumpun sosial. Namun semua itu harus dengan kajian akademik dan dilakukan secara komperehensif. Kementerian seharusnya bisa menjaga kondisi psikologis masyarakat," imbuh Illiza.
Baca juga: Mendikbud minta mahasiswa ubah paradigma pendidikan usai pandemi corona
Baca juga: POP tuai polemik, Nadiem tegaskan program ini harus maju