Bandung (ANTARA) - Institut Teknologi Nasional (Itenas) Bandung menduduki posisi 62 Perguruan Tinggi Terbaik dari 2.136 perguruan tinggi di Indonesia berdasarkan Klasterisasi Perguruan Tinggi Indonesia tahun 2020 Direktorat Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
"Kali ini posisi kami mengalami kenaikan peringkat dari dari tahun sebelumnya yang berada pada posisi 70," kata Rektor Itenas Bandung Prof Meilinda Nurbanasari dalam siaran pers di Bandung, Minggu.
Dari empat indikator Klasterisasi Perguruan Tinggi Indonesia tahun 2020, salah satu indikator yaitu proses pembelajaran di Itenas dinilai tinggi, yang mencerminkan Itenas Bandung terus melakukan perbaikan proses secara berkesinambungan dalam rangka meningkatkan kualitas kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi.
Pada klasterisasi ini tidak ada dikotomi antara Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun PTS dalam hal penilaian dan kuncinya tetap berada pada leadership, integritas, dan sinergitas.
Selama rektor perguruan tinggi bisa membangun sinergitas diantara seluruh civitas akademiknya, jelas akan menjadi kekuatan perguruan tinggi untuk mewujudkan visi dan misinya, sesuai yang disampaikan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi.
Rektor Itenas Bandung Prof. Meilinda Nurbanasari, menyampaikan terima kasih kepada seluruh warga Itenas Bandung atas kerja keras dan kontribusinya atas pencapaian ini.
Walaupun demikian, Itenas Bandung tidak berpuas diri dengan pencapaian tersebut.
Prof Meilinda mengatakan untuk tidak menjadikan era pandemi ini menjadi hambatan, tetapi seluruh warga Itenas Bandung harus kerja keras, cepat, tepat dan produktif.
Dalam dunia yang penuh risiko, sangat dinamis, dan sangat kompetitif, Itenas Bandung dituntut untuk terus mengembangkan cara-cara baru, nilai-nilai baru dan jangan sampai terjebak dalam rutinitas yang monoton.
"Tentunya Itenas Bandung akan terus berusaha untuk menjadi perguruan tinggi swasta terbaik, seperti target yang diharapkan di tahun 2025, yaitu menjadi 10 besar Perguruan Tinggi Swasta se-Indonesia," kata Meilinda.
Baca juga: Lari virtual diprediksi jadi tren olahraga saat pandemi, kata Rektor Itenas
Baca juga: Itenas Bandung gelar lantatur tes cepat COVID-19 untuk 800 orang