Bandung (ANTARA) - Gubernur Jawa Barat M. Ridwan Kamil mengapresiasi pelaksanaan vaksinasi massal COVID-19 oleh Institut Teknologi Nasional (Itenas) dengan target 5.000 warga ber-KTP Kota Bandung, terlebih kegiatan tersebut berjalan tertib, lancar, dan tanpa ada kerumunan.
"Untuk vaksinasi ini sudah dibebaskan juga ke segala usia secara umum, dan sedang dimotivasi bagi semua elemen untuk melakukan seperti yang dilakukan Itenas saat ini," kata Kang Emil, sebutan akrabnya, usai meninjau vaksinasi di Kampus Itenas Kota Bandung, Rabu.
Ia mengatakan percepatan vaksinasi COVID-19 harus dilakukan saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, untuk mempercepat pembentukan kekebalan kelompok.
Menurut Kang Emil, vaksinasi COVID-19 dapat dipercepat dengan menggelar vaksinasi massal, seperti dilakukan Itenas.
Berdasarkan hasil peninjauan, kata dia, vaksinasi massal di Itenas berlangsung dengan manajemen yang baik. Peserta hadir di tempat penyuntikan sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan, sehingga tidak menimbulkan kerumunan.
"Manajemen sangat baik. Biasanya terjadi kerumunan di awal pelaksanaan karena masyarakat datang tidak sesuai jadwal. Di Kampus Itenas yang luas dan nyaman ini, sudah ada penyekatan. Mereka yang datang tidak sesuai jadwal diminta menunggu di tempat lain," ujarnya.
Ia menjelaskan pengelolaan yang baik vaksinasi di tempat itu.
“Urutan-urutan pelaksanaannya juga sangat baik dan dukungan sponsor luar biasa menunjukkan ini salah satu 'golden' standar yang kita jadikan contoh,” katanya.
Ia menuturkan vaksinasi massal di Itenas maupun tempat lain dapat tercapai karena dukungan banyak pihak, mulai dari Dinas Kesehatan kabupaten/kota hingga TNI/Polri.
"Ucapan terima kasih saya buat Bu Rektor beserta jajaran, juga para mahasiswa yang membantu, Dinkes Kota Bandung, puskesmas setempat, juga dari TNI, Polri, PMI, dan seluruh relawan. Saya ucapkan terima kasih," tuturnya.
Kang Emil mengatakan ada tiga tugas utama Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Jabar selama PPKM Darurat.
"Satu adalah kedaruratan, kami sudah memonitor urusan oksigen, urusan pusat pemulihan, dan lain-lain. Yang kedua adalah tetap mengurusi vaksinasi supaya 'herd immunity' (kekebalan komunal) kita cepat tercapai. Yang ketiganya adalah pemulihan ekonomi,” katanya.
Apresiasi pelaksanaan vaksinasi massal oleh Itenas Bandung juga disampaikan oleh Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat Ineu Purwadewi Sundari.
Politikus yang akrab disapa Teh Ineu ini mengatakan penanganan dan penanggulangan COVID-19 dapat dilakukan secara masif pada semua sektor dan hal ini menunjukkan sinergitas antarinstitusi, termasuk kampus-kampus.
"Ini salah satu bukti sinergitas antar-Dinas Kesehatan, kecamatan dan kesdam Kota Bandung," kata dia
Untuk target idealnya, lanjut Ineu, dapat menjangkau lebih banyak lapisan masyarakat tetapi paling tidak saat ini yang menjadi sasaran vaksin ialah komponen kampus itu sendiri.
"Kami tentunya kegiatan seperti ini dapat diselenggarakan di setiap kampus di Jawa Barat," kata dia.
Baca juga: 485 dosen dan tenaga kependidikan Itenas Bandung jalani vaksinasi
Baca juga: BUMD Jasa Medivest dukung pengelolaan limbah sentra vaksinasi Itenas Bandung
Baca juga: Gubernur Jabar sebut pelaku usaha dukung vaksinasi massal COVID-19