Bandung (ANTARA) - Institut Teknologi Nasional (Itenas) bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Bandung, Jawa Barat, menyelenggarakan kegiatan vaksinasi COVID-19, Senin, bagi 458 orang civitas akademiknya yang terdiri dari dosen, tenaga kependidikan dan nontenaga pendidikan.
"Jadi total 458 orang yang terdiri dari dosen, tenaga pendidikan dan nontenaga pendidikan yang menjalani vaksinasi. Untuk pembiayaan vaksinasi sendiri itu free, karena ini vaksin gratis dari pemerintah," kata Rektor Itenas Prof Meilinda Nurbanasari, di sela-sela kegiatan vaksinasi yang dilaksanakan di Gedung Serba Guna (GSG) Bale Dayang Sumbi Itenas, Kota Bandung.
Menurut Meilinda, vaksinasi COVID-19 tersebut merupakan salah satu persiapan yang dirancang oleh pihaknya terkait dengan terlaksananya proses pembelajaran (kuliah) secara tatap muka yakni seluruh dosen tetap Itenas menjadi hal yang prioritas dalam pemberian vaksin.
Pada dasarnya, kata dia, Itenas siap menjalankan perkuliahan tatap muka tetapi pihaknya berharap para mahasiswa Itenas juga sudah divaksinasi sebelum menjalani perkuliahan tatap muka di perguruan tinggi swasta ini.
"Jadi tidak hanya dosen dan tenaga pendidikan saja yang menjalani vaksinasi. Untuk tatap muka kita masih berharap mahasiswanya divaksin terlebih dahulu. Kalau dosen siap. Karena ini interaksi dosen dengan mahasiswa. Kami berharap pemerintah dapat menyelenggarakan program vaksinasi bagi mahasiswa," kata dia.
Saat ini jumlah mahasiswa Itenas mencapai 7.000 orang lebih.
"Jadi jika pemerintah mengizinkan mahasiswa divaksin, tentunya kami akan siap menyelenggarakan bagi mahasiswa kami," jelasnya.
Selain itu, lanjut dia, Itenas juga menyatakan kesiapannya untuk menjadi penyelenggara vaksinasi COVID-19 sebagaimana diimbau oleh Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil.
"Kami juga sudah mengirimkan surat kepada Pemprov Jabar yang menyatakan Itenas siap jika meminjankan gedungnya untuk dijadikan lokasi vaksinasi COVID-19 karena tempat kami memadai," kata dia.
Lebih lanjut ia mengatakan vaksinasi COVID-18 tersebut juga sebagai upaya menciptakan kekebalan atau imunitas untuk melindungi warga Itenas dari ancaman pandemi COVID-19 dan mendukung program pemerintah yang mendorong terbentuknya kekebalan kelompak atau herd immunity dalam masyarakat.
"Dan pelaksanaan vaksinnya dilakukan tidak serentak di waktu yang sama. Peserta penerima vaksin diberikan jadwal pelaksanaan masing-masing. Hal ini ditujukan agar tidak terjadi kerumunan di tempat pelaksanaan vaksinasi," kata dia.
Baca juga: Penyedia transportasi daring bantu vaksinasi 5.000 warga Bandung
Baca juga: Ribuan pegawai PT KAI vaksinasi massal di Kota Bandung