Jakarta (ANTARA) - Pola hidup masyarakat yang salah menjadi salah satu pemicu sebagian besar kasus penyakit kanker, kata Ahli gizi dari MRCCC Siloam Hospital Semanggi Jakarta Dr dr Samuel Oetoro MS SpGK.
"Penelitian terakhir penyebab kanker memperlihatkan multifaktor, namun sebagian besar memang karena pola hidup yang salah," kata dia saat menjadi narasumber pada diskusi daring yang dipantau di Jakarta, Selasa.
Oleh karena itu, bila masyarakat telah mengetahui penyebab terbesar pemicu kanker, maka seharusnya sudah mulai melakukan pola hidup sehat dan bugar dari kini.
"Anda tidak cukup hanya sehat, tapi juga harus bugar agar terhindar dari penyakit," ujar Dr Samuel.
Ia mengatakan pola hidup yang sehat dan bugar dapat merujuk kepada sehat makan yang dikonsumsi, sehat berpikir, sehat istirahatnya, sehat aktivitasnya dan juga harus didukung lingkungan yang sehat pula.
Selama ini, kata dia, pengetahuan masyarakat cenderung hanya melihat apa saja makanan yang boleh atau dilarang untuk menghindari kanker. Padahal, makanan yang boleh dikonsumsi juga harus dibatasi karena dapat memicu obesitas dan berujung pada kanker serta penyakit lainnya.
Khusus pada perempuan yang termasuk kategori obesitas, salah satu ancaman kesehatannya adalah bisa mengidap kanker payudara.
"Kemudian memerhatikan jam makan, jangan ada yang terlewatkan atau telat apabila sudah jadwalnya makan," ujarnya.
Selain itu, untuk menghindari kanker setiap individu juga harus menghindari makanan yang termasuk mengandung karbohidrat sederhana. Artinya, makanan yang mudah dicerna dan proses pencernaan juga cepat.
Hal tersebut akan membuat gula darah seseorang mudah naik. Berdasarkan penelitian, gula juga bisa memicu kanker, ujar dia.
"Gula dan tepung merupakan contoh bahan yang mengandung karbohidrat sederhana," katanya.
Baca juga: Begini cara mendeteksi dini kanker payudara
Baca juga: Minum teh terlalu panas bisa tingkatkan risiko kanker kerongkongan
Baca juga: Kenali gejala awal kanker ginjal seperti diidap Vidi Aldiano
Sebagian besar kanker dipicu pola hidup yang salah
Selasa, 8 September 2020 13:43 WIB