Jakarta (ANTARA) - Nissan akan memperkenalkan teknologi e-POWER, model pertama di Indonesia yang memberikan sensasi berkendara mobil listrik tanpa repot mengisi daya dari luar.
Teknologi itu bisa dirasakan konsumen Indonesia pada mobil baru All-New Nissan Kicks e-POWER yang akan diluncurkan pada Rabu (2/9).
Sebelum melihat Nissan Kicks secara utuh pada peluncuran itu, masyarakat Indonesia bisa mengenal teknologi e-POWER, cara kerja dan manfaatnya. Berikut ulasan singkatnya dilansir keterangan resmi Nissan, Senin.
Apa itu e-POWER?
e-POWER adalah powertrain listrik 100 persen, memanfaatkan teknologi kendaraan listrik (EV) yang disempurnakan dari Nissan LEAF, dengan menambahkan mesin bensin untuk mengisi baterai bertenaga tinggi bila diperlukan.
Hal itu menghilangkan kebutuhan akan pengisi daya eksternal, sekaligus menawarkan output tinggi yang sama dengan EV.
e-POWER memberikan akselerasi kuat, torsi, dan tarikan yang responsif serta berkendara yang senyap dengan akselerasi halus seperti EV.
Bagaimana cara e-POWER bekerja?
Sistem e-POWER menawarkan penggerak motor listrik penuh, yang berarti semua roda sepenuhnya digerakkan oleh motor listrik.
e-POWER terdiri dari baterai output tinggi dan powertrain yang terintegrasi dengan mesin bensin, generator listrik, inverter dan motor.
Dalam sistem hybrid konvensional, roda-roda digerakkan oleh motor listrik dan mesin bensin. Namun, dalam sistem e-POWER, mesin bensin tidak terhubung ke roda; mesin bensin hanya berfungsi untuk mengisi baterai.
Tidak seperti EV penuh, sumber tenaganya adalah mesin, bukan hanya baterai.
Tabel Perbedaan e-POWER:
Manfaat e-POWER
e-POWER memberikan torsi besar secara instan, yang meningkatkan respon berkendara dan menghasilkan akselerasi yang mulus.
Selain itu, sistem e-POWER beroperasi dengan sangat senyap, seperti kendaraan listrik 100 persen.
e-POWER juga menawarkan efisien bahan bakar yang baik, karena mesin bensin hanya mengisi baterai untuk motor listrik utama.
Fakta menarik
e-POWER dinobatkan sebagai Technology of the Year 2019 oleh Automotive Researchers’ and Journalists’ Conference of Japan (RJC).
Teknologi itu langsung populer di Jepang, lebih dari 70 persen penjualan Nissan Note adalah Nissan Note e-POWER.
Baca juga: Kisah pendiri Nissan Motor, anak bangsawan yang merantau jadi mekanik
Baca juga: Penutupan pabrik Nissan berdampak ke citra merek dan layanan purna jual
Baca juga: Nissan pastikan tutup pabriknya di Indonesia
Mengenal kecanggihan teknologi Nissan e-POWER, manfaat dan cara kerjanya
Senin, 31 Agustus 2020 16:31 WIB