Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan bergerak menguat seiring menurunnya permintaan valas domestik.
Pada pukul 9.53 WIB, rupiah menguat 81 poin atau 0,56 persen menjadi Rp14.551 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.632 per dolar AS.
Analis Bank Mandiri Rully Arya Wisnubroto di Jakarta, Senin, mengatakan, mata uang Garuda sejak pekan lalu memang menunjukkan tren penguatan.
"Rupiah terpengaruh oleh pelemahan dolar AS terhadap beberapa mata uang lainnya," ujar Rully.
Dari global, lanjut Rully, salah satu faktornya yaitu sinyal bahwa bank sentral AS, Federal Reserve, yang akan tetap menerapkan kebijakan moneter yang akomodatif.
"Sementara dari dalam negeri didorong oleh permintaan valas yang cenderung semakin menurun," katanya.
Rully memperkirakan hari ini rupiah bergerak di kisaran Rp14.600 per dolar AS hingga Rp14.690 per dolar AS.
Pada Jumat (28/8) lalu, rupiah ditutup menguat 28 poin atau 0,19 persen menjadi Rp14.632 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.660 per dolar AS.
Baca juga: Rupiah Senin pagi menguat 102 poin menjadi Rp14.530 per dolar AS
Baca juga: Kurs rupiah ditutup menguat seiring positifnya mata uang kawasan
Baca juga: Kurs rupiah berpotensi tertekan seiring sinyal dovish The Fed
Kurs rupiah awal pekan menguat seiring turunnya permintaan valas
Senin, 31 Agustus 2020 10:07 WIB