Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyalurkan bantuan kepada operator arung jeram berupa berbagai peralatan arung jeram untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata yang sempat lesu akibat terdampak pandemi COVID-19.
"Sejak awal Maret 2020, akibat pandemi COVID-19 ini sangat berdampak kepada sektor pariwisata, maka dari itu momen Hari Kemerdekaan ke-75 RI ini Kemenparekraf ingin membangkitkan kembali dunia pariwisata seperti arung jeram yang merupakan salah satu andalan destinasi wisata Indonesia," kata Direktur Promosi Wisata Minat Khusus Kemenparekraf RI Adella Raung di Sukabumi, Senin.
Menurut dia, untuk membangkitkan kembali destinasi wisata ini pihaknya bekerjasama dengan Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) menyerahkan bantuan peralatan aktivitas dan keselamatan berarung jeram kepada operator wisata tersebut.
Bantuan ini sebagai dukungan persiapan pariwisata minat khusus pada masa normal baru (new normal). Tidak hanya peralatan arung jeram, pihaknya juga melakukan pemberdayaan kepada pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang berada di sekitar operator arung jeram di Indonesia.
Peralatan yang diberikan itu merupakan produk buatan dalam negeri sesuai dengan motto yakni "Bangga Buatan Indonesia", sebab dengan menggunakan produk karya anak bangsa ini tidak saja meningkatkan pendapatan produsen dan pemerintah daerah, juga mengantisipasi terjadinya resesi ekonomi.
Tentunya, dengan cinta dan bangga buatan produk dalam negeri bisa memupuk kepercayaan agar selalu menggunakan berbagai produk asli Indonesia. Sejalan dengan upaya pencegahan COVID-19, pihaknya bersama FAJI telah menyusun protokol kesehatan dan panduan pelaksaan kebersihan, kesehatan, keselamatan dan kelestarian alam berkelanjutan wisata arung jeram.
"Dukungan ini juga bertujuan untuk membangkitkan kembali semangat para pelaku pariwisata yang terdampak pandemi COVID-19 untuk kembali membangun pariwisata Indonesia di masa normal baru," tambahnya.
Adella mengatakan bantuan ini tidak hanya diberikan kepada operator wisata arung jeram saja, tetapi juga kepada wisata pengamatan burung (birdwatching) dan wisata pendakian gunung. di Gunung Papandayan Kabupaten Garut serta di Kabupaten Tambrauw, Papua Barat.
Adapun bentuk bantuan untuk operator wisata arung jeram berupa tangki disinfektan elektrik dua unit, oksigen portable dua liter sebanyak dua unit, lima unit ambu bag, dua buat dry bag berukuran 40 liter, masing 15 buat helm, dayung, botol air minum (tumblr) dan jaket pelampung arung jeram.
Sementara, Ketua Umum FAJI Amalia Yunita mengatakan adanya bantuan tersebut tentunya sangat membantu dan bisa mengembalikan semangat dunia wisata arung jeram terlebih Pemerintah Kabupaten Sukabumi, Jabar telah memberikan izin kepada seluruh operator wisata ini untuk kembali beroperasi.
Harus diakui, selama empat bulan atau sejak Maret seluruh operator wisata arung jeram harus tutup akibat pandemi COVID-19 ini, dengan tidak beroperasinya aktivitas ini dampaknya sangat terasa apalagi 94 persen industri wisata arung jeram merupakan pelaku UKM dan perorangan.
Maka dari itu, di masa normal baru pihaknya terus berupaya untuk mengembalikan lagi perekonomian, apalagi 70 persen pendapatan operator untuk masyarakat sekitar lokasi (lokal), sehingga dari hasil kajian selama penutupan itu yang paling merasakan dampaknya adalah masyarakat lokal.
"Dampak dari COVID-19 ini sangat luar biasa, namun Alhmadulillah berkat dukungan semua pihak khususnya pemerintah pusat hingga daerah kami berharap bisa segera bangkit dan adanya bantuan tersebut sangat bermanfaat bagi seluruh operator dalam menjalankan adaptasi kebiasaan baru di dunia wisata arung jeram," katanya.
Baca juga: PT Jamkrindo bantu bangkitkan kembali wisata Sukabumi
Baca juga: Tempat wisata di Sukabumi wajib terapkan protokol kesehatan
Baca juga: Objek wisata Sukabumi diserbu wisatawan, PSBB tidak maksimal
Kemenparekraf bantu operator arung jeram terdampak pandemi COVID-19
Senin, 17 Agustus 2020 22:01 WIB