Cirebon (ANTARA) - Pengguna jasa kereta api yang memanfaatkan tes cepat COVID-19 di Stasiun Cirebon, Jawa Barat, terus meningkat dari awal pembukaan, kata Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 3 Luqman Arif.
"Dari hari pertama peminat terus bertambah, tercatat pada hari ini saja sudah ada 120 orang," kata Luqman di Cirebon, Sabtu.
Luqman mengatakan sejak tes cepat dibuka pada Kamis (30/7) jumlah penumpang yang mengikuti itu bertambah setiap harinya.
Menurutnya kehadiran layanan tes cepat bertarif Rp85 ribu itu banyak dimanfaatkan penumpang kereta api, karena harga yang ditawarkan juga lebih murah.
Pada awal pembukaan Kamis lalu jumlah penumpang yang menggunakan layanan tes cepat 20 orang. Sementara pada Jumat (31/7) jumlahnya meningkat hingga tiga kali lipat atau tepatnya mencapai 60 orang.
"Dari hasil pemeriksaan semua penumpang tersebut nonreaktif. Untuk itu mereka diberi surat keterangan bebas COVID-19 dan berlaku selama 14 hari," ujarnya.
Surat keterangan itu dapat digunakan sebagai syarat menaiki kereta api jarak jauh selama belum habis masa berlakunya.
Luqman mengatakan layanan tes cepat COVID-19 merupakan hasil dari sinergi BUMN antara KAI dengan Rajawali Nusindo yang merupakan anak usahanya dari PT. RNI.
Untuk di wilayah Daop 3 Cirebon, layanan tes cepat COVID-19 tersedia di Stasiun Cirebon. Layanan tersebut sudah dimulai sejak Kamis (30/7) dan diharapkan bisa dimaksimalkan oleh para pengguna jasa.
"Pelanggan yang berhak melakukan tes cepat di stasiun ini diharuskan memiliki kode booking tiket KA jarak jauh," katanya.
Baca juga: Jumlah penumpang kereta jarak jauh melonjak jelang Idul Adha
Baca juga: Alasan penumpang KRL Jabodetabek wajib pakai baju lengan panjang
Baca juga: KCI tambah dua kereta Bogor-Manggarai urai kepadatan penumpang KRL
Pemohon tes cepat COVID-19 di Stasiun Cirebon terus meningkat
Sabtu, 1 Agustus 2020 20:48 WIB