Bandung (ANTARA) - Direktur Utama PT Migas Hulu Jabar, Begin Troys, mengatakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang dipimpinnya akan mulai menggarap bisnis lain di luar usaha pengelolaan participating interest (PI) Blok Offshore North West Java (ONWJ) seperti jasa konstruksi infrastruktur energi dan ketenagalistrikan.
"Kami berencana menggarap jasa konstruktri infrastruktur energi dan ketenagalistrikan. Jadi kalau selama ini MUJ dibilang hanya nunggu PI saja, bisa terbantahkan dengan proyek-proyek baru kami," kata Begin Troys saat menjadi pembicara utama dalam Webinar bertajuk "Siasat Recovery BUMD Jawa Barat di Era AKB" yang diadakan oleh PWI Jawa Barat Pokja Gedung Sate di Bandung, Senin.
Dia menuturkan, pihaknya sudah merancang menggarap bisnis baru di luar PI 10 persen ini sesuai permintaan pemegang saham agar bersinergi dengan BUMD lain milik Pemprov Jawa Barat.
Menurut dia, kerja sama sudah mulai dilakukan seperti dengan PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB), Agronesia, kemudian Tirta Gemah Ripah.
Sementara itu, Direktur Utama PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB), Salahudin Rafi, mengatakan Bandara Kertajati di Kabupaten Majalengka yang dikelolanya memang tengah terpengaruhi oleh pandemi COVID-19.
Akan tetapi, lanjut Salahudin, pihaknya sedang berupaya menyambut angin segar dari perampungan Jalan Tol Cisumdawu yang rencananya beroperasi akhir tahun 2021.
"Kalau pandemi ini selesai, kami juga harus siap kembali aktif. Kalau kuliah sudah dibuka, mahasiswa dari se-Indonesia akan ke Jabar lagi, yang punya banyak universitas. Apalagi kalau 45 menit dari Bandung ke Kertajati lewat Tol Cisumdawu sudah bisa," katanya.
Rafi menuturkan pihaknya kembali menjajaki penerbangan haji dan umrah bersama sejumlah maskapai dan juga membuka peluang penerbangan kargo melalui pesawat carteran.
Menurut dia, selama ini pelanggan Bandara Kertajati adalah yang akan bepergian untuk bisnis, sekolah, atau kebutuhan keluarga dan wisata.
Kepala Biro BUMD dan Investasi Provinsi Jawa Barat, I Gusti Agung Kim Fajar Wiyati Oka, mengatakan untuk berperan aktif dalam pemulihan ekonomi di Jabar maka harus terus mencari dan menganalisis kemungkinan bisnis yang bisa dikembangkan untuk menunjang pembangunan dan sektor ekonomi.
"Selain untuk menggerakkan ekonomi masyarakat di daerah dan memberikan kebermanfaatan, kami memberikan keleluasaan, silakan berikan relaksasi pemulihan BUMD. Dimohon juga, berapa pun, berikan deviden. Saya siap untuk menagih," katanya.
Dia mengatakan dalam masa pandemi COVID-19, diharapkan recovery tidak terlalu lama dan semua BUMD harus melakukan refocusing dan regrowing menggunakan skema capaian program.
Dia menambahkan pihaknya akan melibatkan akademisi untuk terus membenahi dan mengembangkan BUMD di Jabar.
Baca juga: Gubernur Jabar minta BUMD berinovasi di tengah pandemi COVID-19
Baca juga: BUMD MUJ cetak laba Rp63,207 miliar selama 2019
Baca juga: Jaswita Jabar-Perhutani kembangkan Kawasan Wisata Ranca Upas
PT Migas Hulu Jabar garap jasa konstruksi infrastruktur
Senin, 27 Juli 2020 17:02 WIB