Bandung (ANTARA) - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil berharap uji klinis vaksin COVID-19 produksi Sinovac, China, yang dilakukan oleh PT Bio Farma berjalan baik.
“Bio Farma kemarin melaporkan kepada Pak Presiden, siap memproduksi vaksin, tapi ada uji klinis terakhir sebelum diproduksi massal, yaitu akan mengetes kepada 1.600-an relawan,” kata Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil di Gedung Negara Pakuan, Kota Bandung, Kamis.
Rencananya, uji klinis akan dilakukan di enam tempat, yakni Rumah Sakit Pendidikan Universitas Padjadjaran (Unpad), Balai Kesehatan Unpad di Jalan Dipati Ukur, serta empat puskesmas di Kota Bandung. Uji klinis diharapkan selesai dalam waktu enam bulan.
“Dimulai di Agustus pengetesan ini lancar, sehingga nanti hasilnya Insyaallah kita produksi massal sesuai kaidah-kaidah kesehatan, dan menjadikan Indonesia aman dari COVID-19,” kata Kang Emil.
“Supaya mudah pengawasannya, kriteria pertama harus warga Bandung Raya dan sekitarnya, kedua sehat jasmani rohani. Bisa datang dari relawan khusus, umum, TNI-Polri, maupun pejabat. Saya kira nanti dikondisikan bagaimana baiknya,” katanya.
Kang Emil menyatakan, sebelum vaksin COVID-19 selesai menjalani uji klinis dan dapat diproduksi massal, masyarakat harus tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat guna cegah penularan COVID-19.
Baca juga: Relawan uji coba tahap tiga Vaksin Sinovac dilindungi asuransi
Baca juga: Uji klinis Vaksin Sinovac dilakukan di enam tempat Kota Bandung
Baca juga: Bio Farma siap produksi vaksin corona hingga 100 juta dosis