"Hasil Lab PCR dari uji usap kedua, pasien di Secapa TNI AD sampai dengan pagi ini, ada 100 pasien lagi yang dinyatakan negatif," ujar dia, dalam pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Di Bandung dan Cimahi terdapat banyak lembaga pendidikan TNI AD, salah satunya adalah Secapa TNI AD yang ada di bawah Komando Pendidikan dan Latihan TNI AD, institusi TNI AD yang dipimpin seorang letnan jenderal TNI, yang saban tahun menyelenggarakan ratusan kursus dan sekolah.
Di antara lembaga pendidikan TNI AD di sana, juga ada Sekolah Staf dan Komando TNI AD yang berdiri sendiri dan langsung di bawah kepala Staf TNI AD; yang dalam musim pendidikan 2020 ini tidak satupun perwira siswa, guru militer, dan staf lain lembaga pendidikan itu yang terkena virus Corona-19.
Perkasa juga mengungkapkan bahwa ada tambahan satu orang terkonfirmasi Covid-19 di Secapa TNI AD. Tambahan itu disebabkan beberapa uji usap pertama sebelumnya harus diulang, karena spesimen uji usapnya kering sebelum di tes di Lab PCR.
"Dari pengulangan uji usap itu, ada tambahan satu pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Sehingga total pasien positif di Secapa AD berjumlah 1.308 orang," kata dia.
Sebelumnya, Kamis, dilaporkan bahwa pasien positif di Secapa TNI AD berjumlah 1.307 orang. Sedangkan yang negatif pada Kamis sebelumnya, dilaporkan ada 359 orang.
Sehingga, dari total 1.308 mahasiswa yang dinyatakan positif, kini tersisa 849 orang. Sekolah ini merupakan sekolah pembentukan calon-calon perwira TNI AD dari sumber bintara TNI AD dari berbagai korps. "Pasien positif Covid-19 di Secapa TNI AD pada pagi ini sudah berkurang 459 orang menjadi tinggal 849 orang," kata dia.
Sebelumnya, dia mengungkapkan bahwa awal mula penemuan kasus klaster baru penyebaran Covid-19 di Secapa TNI AD bermula dari ketidaksengajaan.
Ketidaksengajaan itu, kata dia, diawali dari dua orang siswa calon perwira yang berobat ke RS Dustira TNI AD di Cimahi, rumah sakit TNI AD terbesar di sana. Dari kunjungan ke rumah sakit itu, mereka berdua mengikuti tes pemeriksaan Covid-19.
"Yang satu keluhan karena bisul, berarti demam karena adanya infeksi dan satu lagi masalah tulang belakang. Tapi ternyata mereka dilakukan swab test dan positif," kata Perkasa, di Markas Kodam III/Siliwangi, Bandung, Sabtu.
Atas dasar dua siswa yang positif itu, ia memerintahkan seluruh siswa dan staf yang ada di Secapa TNI AD untuk diuji cepat. Walhasil, ditemukan 187 orang di lembaga pendidikan militer itu dinyatakan reaktif.
Namun belum sampai di situ, untuk lebih meyakinkan penyebaran wabah ini dapat diketahui, tes usap Covid-19 juga dilakukan terhadap seluruh siswa maupun staf Secapa.
Meski Secapa TNI AD berada di Bandung, tetapi tidak semua penghuninya adalah warga Bandung. Terlebih, setiap kasus selalu berbasis pada data administrasi kependudukan.
Namun, pemerintah Kota Bandung tetap memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM) di sekitar kawasan Secapa TNI AD.
Baca juga: Wali kota pastikan tidak ada lagi warga sekitar Secapa AD tolak tes cepat
Baca juga: Obat hasil Unair, BIN dan TNI AD diberikan ke siswa Secapa positif COVID-19