Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Pemerintaah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, terus mendorong para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk meningkatkan ketahanan di masa pandemi COVID-19 agar bisa tetap berproduksi dan berinovasi menyesuaikan selera pasar di masa normal baru ini.
"Banyak program untuk mendorong pelaku UMKM di Kabupaten Sukabumi, terutama dalam peningkatan kualitasnya agar bisa tetap bersaing di masa pandemi seperti sekarang ini agar bisa bertahan dengan menyesuaikan selera pasar," kata Bupati Sukabumi Marwan Hamami di Sukabumi, Jumat.
Menurutnya, harus diakui dampak dari pandemi COVID-19 hampir dirasakan oleh seluruh sektor khususnya ekonomi di mana UMKM masuk dalam sektor tersebut, tentunya ketahanan harus dijaga agar tidak sampai gulung tikar akibat tidak bisa berproduksi.
Di tengah keterbatasan seperti sekarang ini, pelaku UMKM harus bisa berinovasi menyesuaikan kondisi pasar, tentunya dalam upaya mempertahankan keberadaan UMKM Pemkab Sukabumi akan hadir untuk memberikan berbagai bantuan mulai dari promosi, pemasaran hingga permodalan.
Selain itu, pelaku UMKM yang biasanya menjajakan barang dagangannya secara manual atau tradisional, saat ini harus mulai beralih menggunakan teknologi, sehingga bisa mendorong potensi bahkan produk yang dijual bisa dikenal hingga keluar daerah termasuk mancanegara.
Penguatan pelaku UMKM menjadi satu kekuatan di tengah pandemi COVID-19. Apalagi, kondisi pasar ini sangat terbatas, maka dari itu harus mencari alternatif pemasaran agar produk bisa diserap konsumen tanpa terganjal kondisi," tambahnya.
Marwan mengatakan Pemkab Sukabumi terus mendorong berbagai potensi UMKM di desa untuk menciptakan produk unggulan yang mudah diterima pasar. Selain itu, pihaknya juga terus mencarikan solusi untuk memulihkan para pelaku UMKM ini agar bisa bertahan di masa pandemi.
Kemudian menggandeng sejumlah lembaga keuangan seperti bank, agar bisa menyalurkkan bantuan kredit usaha untuk rakyat untuk menambah modal pelaku UMKM yang mungkin berkurang akibat dampak dari COVID-19 ini.
Namun, pihaknya mengakui bahwa usaha yang paling tahan terhadap pandemi ini adalah UMKM di mana sejumlah perusahaan besar banyak yang hampir bangkrut dan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada karyawannya. "Kami berharap warga Kabupaten Sukabumi bisa memanfaatkan potensi daerahnya masing-masing dan tidak selalu berharap bisa bekerja di perusahaan ataupun pabrik," katanya.
Baca juga: Pemkot Sukabumi siapkan program pemulihan bagi UMKM terdampak corona
Baca juga: Pemkab Sukabumi libatkan UMKM produksi masker bagi masyarakat
Baca juga: UMKM mampu atasi kemiskinan di selatan Sukabumi