Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Pemerintah Kota Sukabumi, Jawa Barat menyiapkan program pemulihan bagi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang terdampak pandemi COVID-19.
"Kota Sukabumi merupakan daerah perdagangan, dampak pandemi COVID-19 sangat dirasakan para pelaku usaha khususnya UMKM. Di masa pemulihan ini kami fokus untuk memulihkan UMKM," kata Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi di Sukabumi, Jumat.
Menurutnya, saat ini Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian Kota Sukabumi membuka ruang bagi UMKM terdampak yang ingin melaporkan kondisi perusahaan dan kendala yang dihadapi.
Diperkirakan ada ratusan UMKM yang terdampak pandemi dan tidak menutup kemungkinan jumlahnya terus bertambah. Pendataan ini dilakukan agar program pemulihan tersebut tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan pelaku usaha.
Maka dari itu, pihaknya mengimbau UMKM yang terdampak untuk segera melapor dan mendaftar ke dinas dengan membawa persyaratan seperti surat keterangan usaha dan lain-lain.
"Keberadaan UMKM sangat mendukung untuk percepatan peningkatan perekonomian masyarakat, apalagi di Kota Sukabuimi mayoritas berwirausaha di sektor tersebut, sehingga kami mengupayakan agar mereka yang terdampak bisa kembali bangkit, minimalnya bisa kembali berproduksi," tambahnya.
Anggaran untuk recovery UMKM ini sudah disiapkan yang nilainya disesuaikan dengan kebutuhan. Recovery tersebut tidak hanya sebatas pemberian bantuan permodalan saja, tetapi sekaligus pembinaan agar ke depannya mereka bisa beradaptasi dengan kehidupan baru setelah masa pandemi ini berakhir.
Di sisi lain, pandemi ini mengubah gaya hidup masyarakat khususnya di bidang ekonomi yang mendorong pelaku UMKM dapat memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan produknya.
Pemasaran seperti ini sekarang menjadi tren, apalagi sebagian masyarakat masih ada yang enggan berbelanja dengan datang ke lokasi, karena khawatir tertular virus yang bisa menyebabkan kematian ini.
Pihaknya juga mengapresiasi para pelaku UMKM yang mulai bangkit dan berani berinovasi dengan memanfaatkan berbagai peluang usaha, sehingga di masa pandemi ini mereka bisa tetap produktif.
Sementara, salah seorang pelaku UMKM yang bergerak di usaha kuliner di Jalan Benteng Kidul, Kelurahan Benteng, Kota Sukabumi Yuyu Yuningsih mengatakan biasanya ia berjualan di SMP, tapi karena libur dan belum tahu sampai kapan sekolah akan kembali dibuka dirinya akhirnya memilih untuk berjualan di pinggir jalan tidak jauh rumahnya.
"Sekarang jualannya bubur ayam dan ketan hitam, sebelum ada COVID-19 saya berjualan makanan ringan di SMP. Dari pada hanya diam saja di rumah lebih baik kembali usaha dan juga menyediakan layanan delivery jika ada konsumen yang ingin diantarkan pesanannya," katanya.
Baca juga: Pemkot Sukabumi siapkan program pemulihan UMKM terdampak corona
Baca juga: Pemkab Sukabumi libatkan UMKM produksi masker bagi masyarakat