Jakarta (ANTARA) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta para aplikator dan para pengemudi Ojek Online (Ojol) dan Angkutan Sewa Khusus (ASK) untuk bersama-sama mematuhi protokol kesehatan dalam berkendara di masa adaptasi kebiasaan baru.
Menhub dalam keterangannya di Jakarta, Kamis mengatakan perlu dilakukan untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat kembali menggunakan transportasi ojek daring maupun ASK di tengah pandemi Covid-19 yang belum berakhir.
“Saat ini masyarakat masih belum percaya diri untuk bertransportasi menggunakan ojol (ojek online) dan ASK. Tetapi untuk layanan antar barang dan makanan permintaannya cukup tinggi, yang bisa menjadi kesempatan agar bisnis ini tetap eksis di masa pandemi ini,” katanya.
Ia menjelaskan aturan pengendalian transportasi yang dibuat di masa pandemi COVID-19 ini bukan untuk membuat susah para pengemudi, tetapi justru ini adalah upaya pemerintah agar kegiatan mereka tetap berjalan dengan syarat-syarat protokol kesehatan yang harus dipenuhi.
“Saat ini kesehatan sebagai panglima, karena kita harus mengutamakan kesehatan bagi penumpang maupun pengemudi dari penularan COVID-19. Pakai masker, jaga jarak, sering cuci tangan, menjaga kebersihan kendaraan menjadi keharusan untuk dilakukan,” katanya.
Ia mengajak para pengemudi ojol dan ASK agar tetap semangat dalam bekerja di masa adaptasi kebiasaan baru ini.
Menhub juga meminta kepada aplikator agar mengoptimalkan kegiatan tanggung jawab soasial perusahaan (CSR) untuk bisa berbagi dan membantu mitra-mitra pengemudinya.
“Kita semua berharap pandemi COVID-19 bisa segera berakhir. Untuk itu, saat ini dibutuhkan kerja sama yang erat dan sama-sama mencari solusi yang terbaik agar transportasi ini bisa tetap eksis melayani masyarakat,” kata Menhub.
Baca juga: Pemkot Bogor izinkan ojek daring bawa penumpang
Baca juga: Ojek daring di Kabupaten Bekasi masih dilarang bawa penumpang
Baca juga: Ojol Depok kecewa karena belum bisa angkut penumpang