Cianjur (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jawa Barat, mencatat sepekan terakhir tiga warga dilaporkan hilang terbawa arus sungai di dua kecamatan di Cianjur; seorang di antaranya selamat, dua orang terdiri dari ayah dan anak meninggal dunia.
Sekretaris BPBD Cianjur, Irfan Sopyan saat dihubungi Kamis, mengatakan korban terbawa arus selamat merupakan warga Kelurahan Sayang, Cianjur, yang dilaporkan terbawa arus Sungai Cianjur. Beruntung warga sekitar yang melihat korban terbawa arus, berhasil menyelamatkan korban yang sempat terseret beberapa ratus meter.
"Korban langsung dibawa ke pusat layanan kesehatan terdekat karena mengalami luka di beberapa bagian tubuh. Korban terbawa arus saat memancing di pinggir sungai yang tiba-tiba arusnya deras, sehingga sempat menyeret tubuh korban sejauh 600 meter," katanya.
Baca juga: Tim SAR gabungan Cianjur temukan jasad warga terhanyut di sungai
Sedangkan dua orang meninggal akibat terbawa arus anak Sungai Cianjur, sejauh 7 kilometer ke arah hulu, merupakan ayah dan anak warga Perumahan Astri Lestari, Desa Munjul, Kecamatan Cilaku. Jasad Rudi Rusmana yang sehari-hari berprofesi sebagai redaktur di media online Cianjur, ditemukan setelah dua hari pencarian yang dilakukan tim SAR gabungan Basarnas Jabar, BPBD Cianjur, relawan dan warga sekitar.
Selang beberapa jam jasad Darel (9) anak Rudi berhasil ditemukan terpisah jarak 9 kilometer dari lokasi keduanya dilaporkan hilang terbawa arus sungai yang tiba-tiba besar. Kedua jasad ayah dan anak tersebut langsung dibawa ke rumah duka guna dimakamkan. Keduanya terbawa arus saat memancing di pinggir sungai.
"Hingga saat ini curah hujan masih cukup tinggi di beberapa wilayah di Cianjur, sehingga debit air di sungai yang membentang di berbagai wilayah cukup tinggi. Sehingga kami mengimbau warga untuk mengurangi aktivitas di pinggir sungai untuk sementara waktu," katanya.
Baca juga: Tim SAR masih cari korban hanyut di Sungai Cisadea Cianjur
Bahkan pihaknya juga mengimbau pada warga yang tinggal di wilayah rawan bencana untuk ekstra waspada dan segera mengungsi jika melihat tanda alam akan terjadinya bencana, sebagai upaya menghindari jatuhnya korban jiwa akibat bencana longsor atau banjir bandang.
"Sebagian besar wilayah Cianjur masuk dalam zona merah bencana, sehingga warga di wilayah rawan diimbau untuk hati-hati dan ekstra waspada ketika hujan turun deras, termasuk yang tinggal di bantaran sungai karena bencana dapat terjadi kapan pun," katanya.
Baca juga: Jasad dua warga yang terseret arus sungai di Cianjur ditemukan