Karawang (ANTARA) - PT Pupuk Kujang memastikan stok pupuk bersubsidi dan distribusinya aman untuk memenuhi kebutuhan musim tanam gadu di wilayah Jawa Barat, Banten, dan sebagian Jawa Tengah.
Manajer Komunikasi Perusahaan PT Pupuk Kujang, Ratu Pagih dalam siaran pers yang diterima di Karawang, Rabu, mengatakan produksi pupuk bersubsidi dan distribusinya tidak berhenti di tengah pandemi COVID-19.
Ia memastikan stok pupuk aman hingga dua bulan ke depan untuk memenuhi kebutuhan musim tanam di wilayah Jawa Barat, Banten, dan sebagian Jawa Tengah pasca-Lebaran 2020.
Baca juga: PT Pupuk Indonesia catat rekor produksi tertinggi 11,8 juta ton
Hal tersebut sesuai dengan arahan Menteri BUMN yang tertuang dalam Surat Edaran Nomor SE-1/MBU 03/2020 tentang Kewaspadaan Terhadap Penyebaran COVID-19.
Dalam arahannya, Menteri BUMN Erick Thohir meminta PT Pupuk Indonesia (Persero) yang merupakan holding Pupuk Kujang menjaga ketersediaan dan penyaluran pupuk bersubsidi kepada petani.
Hingga kini stok urea untuk Jawa Barat, Banten, dan sebagian wilayah Jawa tengah mencapai 116.781 ton.
Baca juga: PT Pupuk Indonesia siapkan stok hingga 1,2 juta ton jelang tanam gadu
Untuk pupuk NPK stoknya mencapai 6.794 ton atau 109 persen dari ketentuan. Sedangkan pupuk organik stoknya mencapai 8.557 ton atau 258 persen dari ketentuan.
Menurut Ratu, ketersediaan stok pupuk yang cukup banyak itu guna mempersiapkan musim tanam yang akan berlangsung pada April hingga September 2020.
Untuk pencapaian realisasi penyerapan pupuk urea bersubsidi di Jabar, Banten dan sebagian wilayah Jawa tengah hingga 25 Mei 2020 mencapai 299.839 ton. Jumlah tersebut setara dengan 58 persen dibandingkan kebutuhan Dinas Pertanian sebanyak 515.664 ton.
Baca juga: Persediaan pupuk untuk musim gadu Jabar dan Banten melimpah
Sementara itu, PT Pupuk Kujang memproduksi urea dengan kapasitas 1.140.000 ton per tahun, pupuk NPK 200.000 ton per tahun, pupuk organik 20.000 ton per tahun.
Ratu mengimbau para distributor, pemilik kios dan karyawan produsen pupuk untuk tetap tenang, menjaga kondisi kesehatan dan mengikuti anjuran pencegahan penyebaran COVID-19, sehingga para petani terlindungi.
“Dalam menghadapi situasi dan kondisi saat ini, PT Pupuk Kujang secara aktif memonitor penyaluran pupuk bisa sampai ke tangan petani," katanya.
Sementara itu, sesuai ketentuan Kementerian Pertanian, produsen pupuk diwajibkan menyimpan stok hingga kebutuhan dua minggu ke depan.
Pada praktiknya, PT Pupuk Kujang menyiapkan stok lebih, yakni mencukupi hingga dua bulan ke depan, bahkan lebih.
Hal tersebut bertujuan untuk mencegah terjadinya kelangkaan pada saat terjadi lonjakan permintaan di musim tanam.
Baca juga: PT Pupuk Indonesia siap jaga produksi pupuk untuk ketahanan pangan