Bandung (ANTARA) - Pemerintah Kota Bandung, Jawa Barat, belum berencana untuk melonggarkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) karena tren grafik pasien positif COVID-19 masih ada peningkatan.
"Kalau trennya naik lagi, suka gak suka ya jangan ada pelonggaran dulu lah," kata Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana di Bandung, Senin.
Selain itu, menurutnya Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Bandung masih terus mengevaluasi jalannya PSBB tingkat Jawa Barat sejak dua pekan lalu.
Dengan tidak diperpanjangnya PSBB tingkat Jawa Barat, menurutnya pihaknya perlu menentukan langkah selanjutnya. Seperti diketahui, PSBB Jawa Barat akan berakhir pada Rabu (20/5).
Baca juga: Bappelitbang Kota Bandung sebut pelonggaran PSBB dapat berisiko
"Kita lihat hasil evaluasinya dulu yah, kalaupun mau ada pelonggaran, kemarin kita lihat PSBB provinsi takkan diperpanjang kan," kata dia.
Selain itu, apabila pelonggaran PSBB akan dilakukan, maka perlu dipersiapkan secara matang. Seperti memutuskan sektor apa saja yang akan dilakukan pelonggaran atau relaksasi.
"Kalau pun ada pelonggaran, harus hati-hati dan sektor apa saja, tapi itu nanti lah, Pak Wali Kota yang akan lakukan evaluasi," katanya.
Baca juga: Polresta Bandung ungkap modus pungli manfaatkan PSBB
Menurutnya saat ini Pemkot Bandung lebih memprioritaskan asek kesehatan dalam pengambilan keputusan. Karena apabila ada pelonggaran PSBB, maka bakal berdampak terhadap aspek kesehatan.
"Karena ini kan antara ekonomi dan kesehatan, kalau kesehatan diperketat, ekonomi kedodoran. Kalau ekonomi dilonggarkan, kesehatan juga kedodoran," kata dia.
Baca juga: Satpol PP Kota Bandung tambah dua titik pemeriksaan perketat PSBB
Pemkot Bandung tidak longgarkan PSBB karena tren COVID-19 masih naik
Senin, 18 Mei 2020 19:44 WIB