Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyambut baik program vitamin C untuk rakyat yang diinisiasi pegiat literasi 10 Rumah Aman di Cirebon, Jabar, sebagai upaya menjaga imunitas di tengah pandemi COVID-19.
“Kami mengapresiasi inisiatif masyarakat yang memenuhi kebutuhan asupan vitamin secara bergotong royong. Sudah seharusnya mereka bersikap seperti itu dalam menghadapi COVID-19 yang menjadi musuh bersama,” kata Moeldoko dalam keterangannya, Ahad.
Program Vitamin C untuk rakyat digulirkan di Cirebon, Jawa Barat, diinisiasi oleh para pegiat literasi yang tergabung dalam 10 Rumah Aman.
Vitamin C dibagikan kepada warga Desa Jatipura, Susukan, Kabupaten Cirebon, dilengkapi dengan masker gratis sekaligus edukasi untuk menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari.
“Masyarakat harus peka dan berempati terhadap lingkungannya. Untuk mengimbangi penanganan COVID-19, masyarakat juga tetap harus bahu-membahu secara ekonomi. Kami juga mendukung masyarakat untuk mengembangkan industri rumahan,” kata Moeldoko.
Baca juga: Konsumsi buah dan sayur tekan penyebaran penyakit
Sementara itu Kepala Desa Jatipura Wawan Uswandi mengatakan pihaknya terus bersatu dan bergotong royong menangkal pandemi COVID-19.
“Lingkungan tetap kami jaga, termasuk kebugaran fisik warga. Untuk menambah daya tahan tubuh, kami gulirkan program Vitamin C untuk warga. Program vitamin C ini sudah dijalankan 2 kali,” kata Wawan.
Ia juga menambahkan bahwa masyarakatnya sampai saat ini sangat peduli untuk menekan penyebaran COVID-19 melalui penerapan protokol kesehatan yang dipatuhi dengan baik.
“Kami juga berterima kasih kepada 10 Rumah Aman dan warga yang selalu penuh kesadaran berpartisipasi dalam setiap kegiatan penanganan COVID-19,” kata Wawan.
Baca juga: Cimahi Gelar Gebyar Pemberian Vitamin A
Saat ini Desa Jatipura di Cirebon tercatat sebagai zona hijau COVID-19 karena keterlibatan seluruh elemen termasuk BPD Desa Jatipura hingga Danramil Susukan dan Kapolsek Susukan yang bersatu melawan wabah tersebut.
BPD Desa Jatipura Ami Supriyanti menyatakan, aspek teknis dan nonteknis penanganan COVID-19 dijalankan seluruhnya.
“Semua bekerja keras di sini. Kami tertolong oleh sikap masyarakat yang sangat kooperatif. Mereka ini menaati dan menjalankan seluruh protokol kesehatan. Kami semua solid di sini. Kami optimistis bisa segera menjalani kehidupan normal seperti sedia kala,” kata Ami.
Desa berpenduduk 3.430 jiwa itu selalu terpantau kondisi kesehatannya, aparat desa rutin melakukan pencatatan suhu tubuh hingga penyemprotan disinfektan. Sampai saat ini sekitar 2.500 masker telah dibagikan kepada masyarakatnya.
Baca juga: Hati-hati! Pemanasan daging kurban berulang menghilangkan vitamin, kata pakar gizi