London (ANTARA) - Rumah sakit Inggris terkemuka akan menggunakan pengobatan plasma darah untuk pasien COVID-19 sebagai bagian dari uji coba.
Uji coba itu akan mentransfusikan plasma pasien sembuh untuk memperkuat sistem imunitas pasien dalam melawan virus.
Sejak muncul di China akhir tahun lalu, virus corona telah menelan lebih dari 200.000 korban jiwa di seluruh dunia dan perusahaan farmasi sedang berlomba menghasilkan vaksin, meski belum ada pengobatan spesifik.
Baca juga: Menhub Budi Karya sanggupi plasma darahnya diambil untuk pasien COVID-19
Rumah Sakit Guy's and St Thomas di London, yang Perdana Menteri Inggris Boris Johnson katakan telah membantu menyelamatkan nyawanya setelah sakit parah mengidap COVID-19, sedang menguji pengobatan yang disebut "plasma konvalesen" sebagai bagian dari uji coba internasional.
Donasi plasma darah dari pasien sembuh COVID-19 ditransfusikan ke pasien yang masih sakit, yang tubuhnya tidak cukup menghasilkan antibodi sendiri melawan virus.
Baca juga: Inggris uji coba apakah plasma ampuh bantu pasien COVID-19
"Pada saat ini, belum ada pengobatan yang terbukti mengobati COVID-19," kata konsultan perawatan intensif rumah sakit Guy's and St Thomas, Dr Manu Shankar-Hari.
"Plasma konvalesen merupakan pengobatan menjanjikan yang membantu pasien, yang tubuhnya tidak menghasilkan cukup antibodi untuk mencegah penyakit tersebut," katanya. "Uji coba ini akan membantu kami memahami apakah pengobatan tersebut harus digunakan lebih luas untuk mengobati COVID-19."
Sumber: Reuters
Baca juga: Pemilik Knicks sumbang darah dan plasma setelah sembuh dari infeksi COVID-19
Baca juga: Bio Farma kembangkan plasma darah untuk penyembuhan pasien COVID-19