Garut (ANTARA) - Kabupaten Garut, Jawa Barat, meraih penghargaan Eliminasi Malaria dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang diterima langsung oleh Bupati Garut Rudy Gunawan dalam Peringatan Hari Malaria Sedunia (HMS) sebagai kabupaten yang dinilai telah berhasil menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
Dalam situasi wabah COVID-19 tersebut, Peringatan HMS diselenggarakan menggunakan video telekonferensi yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan dihadiri Menteri Kesehatan RI Terawan dan Jubir COVID-19, Achmad Yurianto kemudian Bupati Garut dan jajaran pejabat Dinas Kesehatan Garut di Command Center, Pendopo, Garut, Jumat.
Bupati Garut Rudy Gunawan menyatakan, pemberian sertifikat penghargaan tersebut merupakan bentuk apresiasi pemerintah pusat melalui Kemenkes RI kepada Pemerintah Kabupaten Garut.
Bupati menyampaikan terima kasih kepada jajaran dinas kesehatan, camat, kepala desa, dan masyarakat, karena malaria sebagai masalah kuno tetapi mematikan yang seharusnya ditangani dengan baik.
"Penghargaan ini mengindikasikan PHBS di kabupaten telah dinilai baik oleh WHO, terbukti dengan Garut tebebas dari penyakit malaria," kata Bupati usai video telekonferensi.
Penghargaan tersebut, kata Bupati, diperoleh setelah tim penilai Eliminasi Malaria dari Komisi Penilaian Eliminasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melakukan survei dan penilaian langsung ke Kabupaten Garut, dan diputuskan daerah Garut berhak menerima sertifikat itu.
Bupati mengungkapkan, penanggulangan malaria secara nasional dimaksudkan untuk mencapai eliminasi malaria di seluruh Indonesia guna mewujudkan masyarakat bebas malaria dengan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Eliminasi malaria, lanjut Rudy, secara bertahap akan dicapai tahun 2030 dengan melibatkan seluruh jajaran lintas sektor pemerintah bersama seluruh lapisan masyarakat, termasuk organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan, kalangan swasta dan dunia usaha.
Kabupaten Garut, kata Bupati, berkomitmen menggerakkan seluruh pemangku kepentingan untuk mempertahankan eliminasi malaria di wilayahnya dengan menggerakkan seluruh masyarakat dalam mencegah munculnya kasus baru malaria dan mencegah terjadinya kematian.
Penguatan lainnya, lanjut Bupati, melaIui kemandirian masyarakat dan jejaring kemitraan, kemudian penguatan surveilans, serta penguatan jejaring tata laksana untuk menjamin kemampuan mendiagnosis malaria secara dini dan mengobati dengan tepat.
"Kami menjamin tersedianya tenaga terlatih, sarana, prasarana dan anggaran, agar setiap orang di kabupaten yang menjadi wilayah kerja kami mampu menjangkau layanan kesehatan yang ada, guna mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan malaria serta dicatat dan dilaporkan secara lengkap dan cermat," kata Rudy.
Sementara itu, penghargaan dari Kemenkes tidak hanya Garut, tetapi ada lima Bupati dan wali kota di Indonesia yang sama mendapatkan penghargaan yakni Wali Kota Bengkulu, Bupati Tasikmalaya, Bupati Nunukan, Bupati Tana Tidung dan Bupati Wakatobi.
Video telekonferensi juga diisi dengan pertemuan penanggulangan malaria dalam situasi pandemi COVID-19, dengan pembicara Direktur Jenderal P2P Kemenkes, Achmad Yurianto, menghadirkan Senior Advisor/Act. Director CDS WHO SEARO dan Technical Officer Malaria WHO SEARO yang memaparkan tentang protokol layanan malaria dalam masa pandemi COVID-19.
Kabupaten Garut raih penghargan eliminasi malaria dari Kemenkes RI
Sabtu, 2 Mei 2020 7:50 WIB