Jakarta (ANTARA) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono berharap kehadiran Tol Akses Patimban nantinya dapat melayani kawasan-kawasan industri baru yang akan bermunculan di sepanjang tol di Jabar tersebut.
"Tol Akses Patimban ini pun tidak hanya menghubungkan Pelabuhan Patimban dengan jalan tol Cipali, tapi juga akan melayani sepanjang jalan tol ini nanti akan muncul kawasan-kawasan industri baru," kata Menteri Basuki di Jakarta, Kamis.
Menteri PUPR tersebut mengatakan bahwa alasan dipilihya trase tersebut karena di sana sudah terdapat beberapa calon kawasan industri baru, sehingga hal ini akan sangat menguntungkan bagi investasi di Jalan Tol Akses Patimban tersebut.
"(Proyek) Jalan Tol Akses ke Pelabuhan Patimban, saya kira sangat ekonomis dan menguntungkan karena Pelabuhan Patimban akan segera menjadi pelabuhan kargo terutama untuk mengekspor mobil," ujarnya.
Baca juga: Menteri PUPR tawarkan lima proyek tol dan satu jembatan, sebagian ada di Jabar
Tol Akses Patimban ini direncanakan akan menghubungkan jalan tol Cipali dengan jalan akses ke Pelabuhan Patimban. Akses Patimban dari jalan nasional ke Pelabuhan Patimban juga terdapat nasional yang dibuat seperti jalan tol tetapi berstatus non-tol.
Proyek jalan tol Akses Patimban merupakan salah satu proyek yang ditawarkan Kementerian PUPR kepada calon investor dalam acara penjajakan minat pasar atau market sounding yang digelar pada Kamis (30/4).
Proyek jalan tol tersebut merupakan proyek yang bersifat unsolicited project dengan estimasi biaya investasi Rp7,53 triliun dan masa konsesi selama 40 tahun.
Rencananya jalan tol Akses Patimban ini akan memiliki total panjang 37,7 km, kecepatan rencana 80 km, lebar lajur 3,6 meter serta lebar median 3,8 meter.
Baca juga: Proyek pembangunan jembatan penghubung Pelabuhan Patimban ditandatangani
Pengadaan lahan untuk tol tersebut akan dimulai pada 2020, dengan rencana waktu konstruksi pada 2022 dan rencana target operasional tol Akses Patimbang ini pada 2024.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo menyebut proyek pengembangan Pelabuhan Sandar Patimban di Subang, Jawa Barat, dengan nilai tahap awal Rp29 triliun tergolong bagus dan sesuai harapan.
Ia mengatakan, Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang Jabar diharapkan akan menjadi pelabuhan besar nantinya di tahun 2027. Proyek tersebut merupakan pekerjaan yang besar dengan tahapan yang memang jangka panjang.
Pelabuhan itu secara keseluruhan terbentang pada luasan 654 hektare dengan 300 hektare untuk terminal peti kemas dan sisanya terminal kendaraan. Tercatat untuk Proyek Pengembangan Patimban Paket 1 terdapat terminal kendaraan seluas 25 hektare dengan kapasitas 218.000 CBU, terminal peti kemas 14 hektare dengan kapasitas 250.000 TEUs, dan lokasi tunggu truk 12 hektare. Panjang dermaga kendaraan 350 m dan dermaga peti kemas 420 m dengan kedalaman dermaga 10 m.
Baca juga: DPRD Jabar: Pelabuhan Patimban harus bisa dongkrak perekonomian warga
Baca juga: Gubernur Jawa Barat: Patimban akan dijadikan pusat kota baru
PUPR berharap Tol Akses Patimban layani calon kawasan industri baru Jabar
Kamis, 30 April 2020 14:35 WIB