Bandung (ANTARA) - Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat melakukan sosialisasi larangan mudik kepada masyarakat saat Operasi Ketupat Lodaya 2020, yang mulai dilaksanakan pada Jumat (24/4).
Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Rudy Sufahriadi mengatakan dalam situasi pandemi Virus Corona seperti ini, masyarakat harus paham akan bahayanya. Sehingga, pihak kepolisian bakal terus melakukan sosialisasi larangan mudik.
“Terkait larangan mudik, maka harus diberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang situasi wabah saat ini," kata Rudy di Mapolda Jawa Barat, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Jumat.
Baca juga: Volume kendaraan pemudik dadakan lintasi Cianjur meningkat walau ada larangan
Menurutnya, tidak semua pihak mempunyai pengalaman penanganan situasi kedaruratan seperti yang terjadi saat ini. Apalagi, situasi darurat seperti ini sudah menjadi masalah di banyak negara.
"Tujuan dari operasi ini adalah melarang masyarakat untuk mudik lebaran 2020 atau Idul Fitri guna mencegah penyebaran COVID-19," katanya.
Maka dari itu, Rudy mengatakan masyarakat perlu mengikuti pedoman yang telah disampaikan oleh pemerintah melewati surat edaran maupun sejumlah peraturan baru. Sehingga percepatan penanganan COVID-19 ini dapat segera terkendali.
"Kita harus sama-sama ikuti pedoman yang telah disampaikan pemerintah, serta mengimbau kepada masyarakat untuk mengikuti arahan pemerintah," katanya.
Baca juga: Polri: 1.400 kendaraan pemudik diminta putar balik kembali ke rumahnya
Selain itu, ia menyampaikan operasi ini bakal berlangsung selama 37 hari atau hingga 30 Juni 2020. Selain berkonsentrasi untuk menangkal para pemudik, operasi itu juga mengamankan pelaksanaan Idul Fitri dari ancaman Virus Corona.
Dalam operasi ini, Polda Jawa Barat dengan jajarannya menggelar 1.460 Pos Ops Ketupat Lodaya yang terdiri dari 246 Pos Pengamanan, 47 Pos Pelayanan, 212 Pos Pembatasan atau Penyekatan dan 955 Pos Gatur.
“Personel yang dilibatkan dalam Operasi Ketupat Lodaya 2020 dari Polri sebanyak 17.271 personel, TNI dan instansi terkait 12.614 personel jadi jumlah keseluruhan 29.885 personel,” kata Rudy.
Baca juga: Tim gabungan di Cirebon periksa setiap kendaraan dari luar daerah