Garut (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) Pangan Kabupaten Garut, Jawa Barat, memastikan kebutuhan pokok pangan masyarakat di pasaran tersedia aman dengan harga stabil saat Ramadhan dan juga di tengah darurat penyebaran wabah COVID-19.
"Setiap hari kita melakukan pengecekan, sampai sekarang harga stabil, pendistribusian barang aman, tidak ada laporan kelangkaan barang," kata Ketua Satgas Pangan Garut AKP Maradona Armin Mappaseng kepada wartawan di Garut, Jumat.
Ia menuturkan, tim Satgas Pangan Garut yang melibatkan kepolisian, pemerintah daerah dan instansi terkait lainnya terus melakukan pemantauan ketersediaan pangan di Garut, terutama menjelang Ramadhan dan saat wabah COVID-19.
Baca juga: Jaksa di Garut bagikan bantuan pangan kepada pekerja jalanan
Tim yang bergerak ke lapangan, kata dia, untuk mengantisipasi hambatan pendistribusian maupun tindakan yang melanggar hukum seperti penimbunan barang yang dapat memicu barang langka dan mahal.
"Tim dari Polres Garut dan unsur terkait lainnya selalu aktif mengantisipasi masalah pangan menjelang hari besar, seperti puasa dan Lebaran nanti," katanya.
Ia mengungkapkan, selama pengecekan di lapangan tidak ada kelangkaan barang, atau hambatan pendistribusian termasuk harga kebutuhan pokok yang dijual di pasaran tergolong normal.
Baca juga: Polisi Garut selidiki kasus bantuan pangan busuk
"Kalau pun ada hambatan pendistribusian hanya terjadi pada barang impor seperti bawang putih, kalau lainnya stabil," katanya.
Jika ada kenaikan harga kebutuhan pokok, kata Maradona, tim Satgas Pangan Garut akan langsung menelusurinya dan memastikan penyebabnya, jika ada unsur pidana maka akan ada sanksi hukum.
"Jelas ada sanksi bagi mereka yang sengaja menimbun barang sehingga terjadi kelangkaan dan harga jadi mahal," kata Maradona.
Seorang ibu rumah tangga, Ayu mengaku, Ramadhan tahun ini harga kebutuhan pokok yang biasa dibeli seperti sayur-sayuran, beras, telur dan daging tidak terjadi kenaikan yang cukup tinggi, berbeda dengan Ramadhan tahun sebelumnya.
Baca juga: Wabup Garut: Warga terdampak COVID-19 akan terakomodasi bantuan pemerintah
Kondisi harga yang tergolong stabil itu, kata dia, telah meringankan beban pengeluaran uang belanja rumah tangga setiap hari.
"Saya kira saat ini masih normal, kalau pun ada kenaikan seperti ayam Rp30 ribu per kilo saya kira masih normal, kalau tahun lalu bisa sampai Rp35 ribu bahkan lebih," katanya.