Tokyo (ANTARA) - Kabinet Jepang, pada Jumat, mengonfirmasi seorang pegawainya positif terjangkit virus corona sehingga kini ada tiga kasus yang muncul di lingkungan kabinet.
Pegawai berusia 50-an tahun bekerja di dewan kabinet bagian ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi, namun tidak ada riwayat melakukan kontak dekat dengan menteri ketika mengalami gejala corona sejak 10 April.
Kemudian pada 16 April, dia dinyatakan terkena COVID-19. Dua orang pegawai lain yang bekerja bersama pasien, walaupun dalam jarak dua meter, kini harus menjalani karantina mandiri di rumah sesuai dengan kebijakan lingkungan kabinet.
Baca juga: APD langka, Pemkot Osaka memohon warga donasi jas hujan plastik
Kedua pegawai itu belum dites, namun otoritas kesehatan di kota tempat tinggal masing-masing akan memutuskan apakah mereka memerlukan tes, tergantung kondisi yang berkembang.
Kasus corona yang muncul di lingkungan kabinet terjadi seiring dengan perluasan status darurat yang diberlakukan di seluruh Jepang.
Baca juga: Bandara Narita fasilitasi tempat tidur kardus, pelancong tunggu hasil tes corona
Di bawah status tersebut, pemerintah pusat memberikan wewenang kepada otoritas lokal untuk mengimbau warga di wilayahnya diam di dalam rumah, namun tidak ada ancaman hukuman apapun bagi yang melanggar.
Dengan lebih dari 9.000 kasus infeksi virus corona dan hampir 200 kasus pasien meninggal dunia, Perdana Menteri Shinzo abe, pada Kamis (16/4), menyatakan pemerintah tengah mempertimbangkan untuk menggelontorkan dana bantuan sebagai upaya menjaga ekonomi yang terdampak pandemi.
Sumber: Reuters
Baca juga: Pembuat ventilator hewan Jepang tingkatkan produksi buat pasien corona