Cirebon (ANTARA) - Manajer Humasda PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 3 Cirebon, Jawa Barat Luqman Arif mengatakan saat ini bilik disinfeksi sudah tidak digunakan lagi sesuai dengan rekomendasi dari pemerintah serta Tim Kesehatan KAI.
"Sudah sekitar seminggu bilik disinfeksi sudah tidak digunakan lagi," kata Luqman di Cirebon, Senin.
Berdasarkan kajian Tim Kesehatan KAI dan juga rekomendasi dari Pemerintah, penggunaan bilik disinfeksi tidak dianjurkan, karena bisa berdampak buruk bagi tubuh manusia.
Meski demikian, KAI Cirebon masih melakukan penyemprotan disinfektan secara manual terutama untuk barang serta titik-titik yang sering menjadi pegangan penumpang.
Baca juga: 15.218 calon penumpang KAI Cirebon batalkan tiket perjalanan
"Petugas yang akan dan selesai bertugas juga masih disemprot, namun secara manual," ujar Luqman.
Untuk mencegah penyebaran COVID-19, KAI Cirebon juga sudah mulai membatasi kapasitas penumpang kereta hanya 50 persen dari jumlah tempat duduk yang disediakan.
Seperti Kereta Argo Cheribon yang kapasitas angkut penumpang dalam satu rangkaian sebanyak 570 tempat duduk, mulai Kamis (2/4), dibatasi menjadi hanya 285 saja.
Baca juga: KAI Cirebon batasi kapasitas penumpang hingga 50 persen
Dengan pemberlakuan kebijakan pembatasan tersebut, kapasitas angkut penumpang KA di wilayah Daop 3 Cirebon menjadi hanya 1.183 tempat duduk per hari.
"Saat ini kami hanya menyediakan sekitar 1.183 tempat duduk untuk pengguna jasa per harinya," katanya.
Pembatasan kapasitas tempat duduk tersebut merupakan upaya KAI untuk memutus penyebaran COVID-19 yang saat ini sedang mewabah di seluruh dunia termasuk di Indonesia.
Baca juga: Dampak COVID-19, jumlah penumpang KAI Cirebon turun 47 persen