Cikarang, Bekasi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bekasi di Jawa Barat mendeteksi dua kasus COVID-19 dalam pemeriksaan cepat yang dilakukan terhadap 1.000 orang akhir pekan lalu, kata Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi Penanganan COVID-19 setempat.
"Hanya dua yang positif sementara 998 orang lainnya negatif," kata Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi Penanganan COVID-19 Kabupaten Bekasi Alamsyah di Cikarang, Selasa.
Dua orang yang dinyatakan positif terserang virus corona, menurut dia, menjalani isolasi dan perawatan intensif di rumah sakit. "Langsung kami tindak lanjuti dengan melakukan pengawasan dan perawatan di rumah sakit," katanya.
Baca juga: Dinyatakan sembuh, tiga pasien positif COVID-19 asal Bekasi
Akhir pekan lalu, Pemerintah Kabupaten Bekasi melakukan pemeriksaan cepat pada orang-orang yang dinilai paling berisiko tertular dan menularkan COVID-19.
"Rapid test (pemeriksaan cepat) yang kami lakukan kemarin menggunakan dua metode yakni door to door (pintu ke pintu) dan drive through," katanya.
Dalam pemeriksaan cepat dari pintu ke pintu, petugas kesehatan mendatangi rumah orang-orang dalam pemantauan (ODP)--orang yang datang dari daerah penularan-- yang sedang melakukan isolasi mandiri serta rumah tenaga medis yang berhubungan langsung dengan pasien dalam pengawasan (PDP), orang yang datang dari daerah penularan dan mengalami gejala sakit serupa COVID-19.
Baca juga: Hasil tes cepat, 77 orang negatif COVID-19 saat Drive Thru di Stadion Bekasi
Sementara tes cepat dengan metode drive through diperuntukkan bagi orang-orang dengan profesi dengan interaksi sosial tinggi seperti TNI/Polri, petugas medis, hingga petugas pelayanan publik mulai dari lurah dan kepala desa, camat, hingga pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bekasi.
"Tes cepat kedua metode ini dilakukan dengan pengambilan sampel darah untuk diuji di alat test pack baru kemudian diketahui hasilnya. Bedanya kalau drive through kita siapkan lokasi di stadion kemarin," kata Alamsyah.
Hasil pemeriksaan cepat di Kabupaten Bekasi, menurut dia, sudah dilaporkan ke Pemerintah Kabupaten Bekasi dan Provinsi Jawa Barat.
"Pak Gubernur mengapresiasi kepada kita dan Beliau juga menyampaikan akan menambah 1.000 lagi alat rapid test-nya," kata Alamsyah.
Menurut data Pusat Informasi dan Koordinasi Penanganan COVID-19 Kabupaten Bekasi, hingga Selasa (31/3) pukul 08.10 WIB tercatat ada 20 orang warga Kabupaten Bekasi yang positif terserang COVID-19. Sebanyak 13 dari warga yang positif COVID-19 masih menjalani perawatan, tiga sudah sembuh, dan empat meninggal dunia.
Selain itu ada 719 warga Kabupaten Bekasi yang berstatus ODP, 539 orang masih dalam pemantauan dan 180 orang lainnya sudah selesai menjalani pemantauan.
Sementara jumlah PDP di Kabupaten Bekasi sebanyak 134 orang dengan perincian 117 orang masih dalam pengawasan dan 17 sudah selesai menjalani pengawasan.
Baca juga: Pemkab Bekasi persiapkan RSUD Cabangbungin tangani pasien COVID-19