Tokyo (ANTARA) - Kawasan Tokyo menjadi pusat epidemi virus corona di Jepang dengan lebih banyak kasus dibandingkan dengan wilayah lain yang tercatat dalam satu hari, menurut data stasiun penyiaran publik NHK.
Tokyo mencatat rekor 17 kasus baru pada Selasa (24/3), dengan total mencapai 171, dan menyalip pulau Hokkaido yang terpukul keras sebagai prefektur dengan infeksi terbanyak, NHK melaporkan.
Hingga Rabu pagi, wabah itu telah menginfeksi 1.214 orang di Jepang dengan 43 kematian terkait dengan virus, kata NHK. Jumlah itu tidak termasuk 712 kasus dari kapal pesiar yang ditambatkan di dekat Tokyo bulan lalu.
Baca juga: Terkait corona, jam hitung mundur Olimpiade di Stasiun Tokyo berubah
Komite Olimpiade Internasional dan pemerintah Jepang pada Selasa sepakat menangguhkan Olimpiade Tokyo 2020 ke tahun 2021 karena wabah tersebut.
Pertambahan kasus pengidap baru corona di Tokyo terjadi setelah Gubernur Yuriko Koike memperingatkan bahwa karantina wilayah mungkin dilakukan jika pihaknya melihat peningkatan besar-besaran jumlah kasus.
Koike pada Senin (23/3) meminta warga untuk menahan diri agar tidak dikarantina. Dia mengatakan tiga minggu ke depan sangat penting untuk menentukan apakah Tokyo akan mengalami kenaikan eksplosif kasus akibat virus tersebut.
Baca juga: IOC memutuskan menunda Olimpiade Tokyo 2020
Hokkaido sudah mengakhiri keadaan darurat karena wabah virus corona, yang menyebabkan 163 kasus.
Wabah itu sekarang menjangkiti lebih dari 420.000 orang di 196 negara, menurut penghitungan Reuters, dengan hampir 19.000 kematian terkait dengan virus.
Sumber: Reuters
Baca juga: Kasus infeksi corona Jepang tembus 1.000 jelang olimpiade Tokyo
Di Jepang, Tokyo jadi episentrum epidemi virus corona
Rabu, 25 Maret 2020 14:34 WIB