Jakarta (ANTARA) - Staf Khusus Presiden RI Adamas Belva Syah Devara mengatakan setiap orang dapat berkontribusi positif di tengah wabah COVID-19 dengan tidak menyalahkan pihak manapun termasuk memperkeruh suasana.
"Ini berlaku general, tidak spesifik. Di tengah wabah ini sangat mudah bagi kita untuk hanya berkomentar, hanya menyalahkan orang lain. Kenapa tidak melakukan sesuatu atau memberi solusi?" kata dia di Jakarta, Senin.
Baca juga: Stafsus Presiden Adamas Belva ingatkan milenial tidak remehkan COVID-19
Ia mengatakan biasanya reaksi pertama yang muncul saat terjadi bencana ialah mengeluh, padahal hal itu seharusnya bisa diganti dengan memikirkan hal apa yang dapat kita kontribusikan bagi banyak orang di tengah bencana.
"Walaupun kita merasa tidak mempunyai pengaruh apa-apa, tapi jangan menyepelekan," ujarnya.
Baca juga: Penyemprotan disinfektan cegah COVID-19 diintensifkan UI
Sebagai contoh, sebagian masyarakat saat ini mempunyai media sosial atau grup WhatsApp keluarga, rekan dan sebagainya. Media tersebut sebenarnya bisa dimanfaatkan untuk mulai berdonasi bagi pihak-pihak yang membutuhkan bantuan di tengah wabah.
"Bahkan, tadi ada anak SMP yang berdonasi Rp10.000. Jadi itu jauh lebih membantu daripada memperkeruh suasana," kata dia.
Baca juga: Turun 12 persen jumlah penumpang KAI Cirebon dampak COVID-19
Sebagai staf khusus Presiden, ia bersama tim berkontribusi dalam hal inovasi khususnya melalui sistem digital. Sehingga, setiap hari mengutamakan analisis terkait COVID-19. Analisis itu termasuk yang seharusnya dilakukan pemerintah dalam situasi saat ini apakah cukup menerapkan social distancing atau lockdown.
Kemudian, terkait efektif atau tidaknya obat-obatan yang dibeli pemerintah untuk menangani COVID-19. Selain itu juga seperti apa intervensi ekonomi dan sebagainya.
"Itu setiap hari sudah kami kirimkan. Namun, karena kami adalah penasihat bukan eksekutor, maka yang memutuskan nantinya adalah tim eksekutor," kata dia.
Baca juga: Anggaran Rp20 miliar tangani COVID-19 digelontorkan Pemkot Depok
Setiap orang bisa berkontribusi positif terkait COVID-19, kata Stafsus Presiden
Senin, 23 Maret 2020 13:06 WIB