Cianjur (ANTARA) - Jalan Raya Cianjur, Jawa Barat, menuju selatan kembali tertutup longsor tepatnya di Desa Salagedang, Kecamatan Cibeber, sehingga arus lalu lintas sempat terputus selama beberapa jam karena tebal dan tingginya material longsor susulan yang terjadi menjelang siang.
"Untungnya alat berat masih di siagakan di lokasi, sehingga penanganan dengan cepat dilakukan, sehingga menjelang siang kendaraan sudah dapat kembali melintas meskipun satu arah bergiliran," kata Sekretaris BPBD Cianjur, Irfan Sopyan saat dihubungi Kamis.
Ia menjelaskan pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) Propinsi Jawa Barat, untuk segera memasang tembok penahan tanah dan memasang jaring penahan tanah di sepanjang tebing yang longsor.
Pasalnya, ungkap dia, hingga akhir Maret berdasarkan prediksi BMKG, sebagian besar wilayah Cianjur akan diguyur hujan dengan intensitas tinggi dan lama, sehingga dapat memicu terjadinya bencana alam.
"Sebagian besar wilayah Cianjur, masuk dalam zona merah bencana, sehingga perlu ditingkatkan kewaspadaan dan ekstra hati-hati saat melintas di jalur rawan bencana mulai dari utara hingga selatan," katanya.
Untuk menghindari jalur bencana alam longsor tersebut, pihaknya menganjurkan penguna jalan dengan tujuan selatan Cianjur atau sebaliknya mengunakan jalur alternatif di Kecamatan Cibeber atau sebaliknya dari Kecamatan Campaka, meskipun jarak dan waktu tempuh menjadi lama.
"Hingga saat ini, petugas dan tim dari BPBD Cianjur, masih berupaya membuka kembali jalur tersebut agar dapat dilalui dengan normal dari kedua arah. Alat berat dan dump truk masih berusaha membersihkan material longsor," katanya.
Baca juga: Jalan Campaka- Sukanagra Cianjur kembali terputus akibat longsor
Baca juga: BPBD: Warga selatan dan utara Cianjur agar siaga bencana