Bandung (ANTARA) - Wali Kota Bandung, Oded M Danial memperingatkan kepada seluruh pihak, baik ritel maupun pengusaha, agar tidak ada yang menimbun masker atau menjual dengan harga yang mahal terkait pencegahan virus COVID-19.
"Kepada para ritel dan pengusaha jangan ada yang bermain atau menimbun masker," kata Oded di Balai Kota Bandung, Jawa Barat, Jalan Wastukancana, Kota Bandung, Rabu.
Menurutnya pihak pemerintah sudah melakukan pengecekan ke pasar maupun toko ritel terkait stok masker. Namun ia mengakui bahwa kini barang tersebut sudah mulai langka.
"Tadi pagi sudah sidak (inspeksi mendadak) langsung ke pasar-pasar, termasuk ke pasar ritel ternyata betul kondisinya seperti itu (kosong)," kata dia.
Mendapati kelangkaan tersebut, ia juga mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik.
Ia menyatakan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung telah membentuk satuan tugas (satgas) yang akan bekerja untuk mencegah dan meminimalisasi penyebaran virus COVID-19.
"Tim satgas ini sudah dibentuk sampai tingkat kewilayahan agar bisa sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat supaya tidak panik," katanya.
Menurutnya tim satgas ini akan memantau warga Kota Bandung yang memiliki gejala dan riwayat berpergian ke luar negeri. Pemantauan tersebut, kata dia, akan dilakukan hingga ke tingkat RT dan RW.
Tim satgas pencegahan virus Corona ini, kata dia, diketuai oleh Asisten III Sekretariat Daerah Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung. Tim satgas, kata dia, tidak hanya dari kalangan aparatur sipil negara (ASN), tapi juga melibatkan Babinsa, Babhinkamtibmas, Kapolsek dan Danramil.
"Kita berharap ada tim satgas ini memperhatikan dan mengevaluasi warga Bandung yang baru pulang dari luar negeri," kata dia.
Sementara itu, Kabidhumas Polda Jawa Barat Kombes Pol Saptono Erlangga memastikan pihak kepolisian akan menindak tegas apabila ada pihak yang melakukan penimbunan masker.
Selain itu, pihaknya juga akan menjalankan patroli siber untuk mengantisipasi adanya penyebaran kabar bohong terkait virus Corona.
"Kita juga tengah menjalankan patroli siber, untuk menangkal hoaks terkait virus Coronana ini. Kalau ada penimbunan dan berita hoaks, pasti kita tindak sesuai undang-undang yang berlaku," demikian Saptono.
Baca juga: Menteri BUMN: Stok masker di Kimia Farma aman tersedia
Baca juga: Polisi bongkar penimbunan masker dan cairan antiseptik