Cianjur (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jawa Barat, mengimbau warga di sejumlah wilayah rawan bencana untuk meningkatkan kewaspadaan karena tingginya intensitas hujan sejak beberapa hari terakhir.
BPBD juga terus melakukan pemantauan di sebagian besar wilayah Cianjur yang rawan bencana dengan melibatkan relawan desa dan segera melakukan evakuasi warga jika melihat tanda alam akan terjadinya bencana.
"Hujan lebat lebih dari tiga jam sudah berpotensi menimbulkan bencana, sejak beberapa hari terakhir hujan turun sejak pagi hingga malam menjelang merata di semua wilayah Cianjur," kata Sekerataris BPBD Cianjur Irfan Sopyan pada wartawan di Cianjur, Minggu.
Tingginya intensitas hujan, membuat pihaknya menyiagakan petugas dan relawan tangguh bencana (Retana) di tingkat kecamatan hingga desa yang diinstruksikan untuk siaga memantau titik rawan bencana.
Titik rawan yang mendapat perhatian khusus pihaknya, seperti Desa Sukamahi, Kecamatan Sukaresmi, dan Kecamatan Takokak yang beberapa waktu lalu sempat terjadi pergerakan tanah.
"Retana sudah disiagakan di masing-masing wilayah sebagai upaya deteksi dini bencana, sehingga dampak dan korban dapat diminimalisir. Sedangkan petugas BPBD dibagi menjadi beberapa kelompok dan piket bergantian 24 jam," katanya.
Namun hingga saat ini, belum ada laporan kejadian bencana yang terjadi di sejumlah titik rawan bencana longsor, banjir atau pergerakan tanah. Pihaknya akan tetap memnatau dan mengimbau warga tetap waspada.
Baca juga: Pelajar SMP Cianjur raih dua penghargaan ajang robotic di Malaysia
Baca juga: Polres Cianjur sita ratusan kantong miras oplosan
Intensitas hujan tinggi, BPBD Cianjur imbau warga di wilayah rawan bencana waspada
Minggu, 9 Februari 2020 20:11 WIB