Depok (ANTARA) - Warga Perumahan Griya Lembah Depok Jawa Barat yang daerahnya mengalami bencana tanah longsor kecewa, karena hingga sebulan terjadinya longsor belum juga dilakukan perbaikan oleh Pemkot Depok.
"Sudah sebulan longsor namun belum juga diperbaiki. Kami khawatir terjadi longsor susulan lagi yang bisa menimbulkan kerugian dan korban jiwa," kata Koordinator Lingkungan dan Keamanan Perumahan Perum Griya Lembah Depok RW 25, Amir di Depok, Rabu.
Longsor dengan ketinggian sekitar 10 meter dan panjang 60 meter ini kondisinya sangat mengkhawatrikan karena turap yang menjadi pembatas perumahan tersebut sudah hancur akibat hujan yang terus menerus, sehingga menyisakan tanahnya yang sewaktu-waktu bisa longsor.
Apalagi tidak jauh dari lokasi tersebut ada beberapa rumah warga, dan akan tertimpa tanah longsor jika tidak diperbaiki segera.
Amir menjelaskan longsor yang terjadi di perumahan Griya Lembah Depok terjadi pada 1 Januari ketika itu hujan seharian tanpa henti akibatnya tebing pembatas perumahan ikut roboh.
"Batu-batu tebing yang hancur menutupi jalan sehingga warga tidak bisa melakukan aktivitas akibta tertutupnya jalan tersebut," jelasnya.
Ketika itu lanjut dia keesokan harinya (2/1) kembali terjadi longsor susulan yang mengakibatkan tertutupnya saluran drainase sehingga air meluap dan menyebabkan genangan air semata kaki.
Pihak Kecamatan Sukmajaya dan Babinsa ketika itu baru turun tangan dan survei dan menurunkan alat berat untuk mengangkat puing puing berupa batu besar dan juga ranting ranting pohon besar.
Namun pekerjaan yang dilakukan tidak maksimal hanya dikerjakan sehari saja, sehingga puing puing dan batu besar belum diangkat sampai saat ini. Alat berat yang sudah ada juga tidak digunakan lagi hingga dibawa kembali pada Rabu (29/1).
"Saya harap Pemkot Depok bisa segera memperbaiki turap yang roboh ini," harapnya.
Menanggapai hal tersebut Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kota Depok Dadan Rustandi mengatakan berdasarkan info dari Satgas PUPR yang di lapangan bahwa longsor tersebut akan diperbaiki sendiri yang punya tanah lokasi tersebut.
"Itu punya tanah perorangan jadi bukan tanggungjawab Pemkot," jelasnya.
Tapi kata Dadan kalau tenaga bisa kita bantu ada Satgas yang siap membantu warga.
Dadan menjelaskan jika tanahnya dihibahkan ke Pemkot Depok dahulu, baru bisa kita usulkan untuk dapat kita kerjakan perbaikannya.
Baca juga: Bangun transportasi berbasis rel di Depok butuh dana Rp12 triliun
Baca juga: Sekda Depok apresiasi dukungan dirinya untuk maju ke Pilkada 2020