Cikarang, Bekasi (ANTARA) - Warga yang tinggal di pesisir utara Kabupaten Bekasi, Jawa Barat meminta pemerintah segera perbaiki tanggul Sungai Citarum yang kondisinya sudah retak parah dan berpotensi jebol sewaktu-waktu.
"Warga dihantui rasa takut karena kalau tanggul sampai jebol, dua desa yakni Desa Pantai Bahagia dan Pantai Bakti Kecamatan Muaragembong bisa tenggelam sekaligus," kata Camat Muaragembong, Lukman Hakim, Jumat.
Pihaknya mengaku sudah melaporkan kondisi tanggul itu kepada Balai Besar Wilayah Sungai Citarum (BBWSC) untuk diteruskan ke bagian penanganan di sana serta Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi dengan harapan segera dicarikan solusinya mengingat keberadaan tanggul sudah mengkhawatirkan.
"Kami sudah laporkan kondisi tanggul ini dan alhamdulillah tadi pagi tim dari Satgas BBWSC sudah di lokasi untuk survei dan inventarisasi awal," katanya.
Lukman menjelaskan dua tanggul Sungai Citarum masing-masing tanggul gobah di Desa Pantai Bahagia dan tanggul singkil Desa Pantai Bakti kondisinya memprihatinkan bahkan tanggul singkil yang berlokasi di RT 2 dan 3, RW 6 Kampung Biyombong terpantau amblas.
"Tanggul itu tidak kuat menahan debit air yang tinggi sejak hujan awal tahun kemarin," ungkapnya.
Pihaknya mengaku sedang melakukan upaya perbaikan tanggul sementara dengan menguatkan pondasi tanggul memakai bambu dan karung.
"Sedang dan masih berlangsung saat ini perbaikan tanggul singkil dibantu Kades setempat dan warga melalui bantuan material dari BPBD yang datang pagi tadi," katanya.
Kepala BPBD Kabupaten Bekasi, Adeng Hudaya mengatakan pihaknya telah mendistribusikan material berupa bambu sebanyak 600 batang serta 1.000 karung untuk perbaikan sementara tanggul singkil.
"Di lapangan sedang dikerjakan saat ini, memakai alat berat yang disewa aparatur pemerintah setempat untuk pengurukan tanah serta peninggian tanggul," kata Adeng.
Sementara tanggul gobah di Desa Pantai Bahagia hingga hari ini belum tersentuh perbaikan padahal debit air di sana sudah nyaris sepadan dengan tinggi tanggul.
"Warga sangat khawatir bisa putus akses jalan karena sudah masuk musim hujan. Kalau hujan terus tentunya bisa meningkatkan volume air di Sungai Citarum," kata Sekretaris Desa Pantai Bahagia, Ahmad Qurtubi.
Qurtubi menyebut tahun lalu saja banjir akibat jebolnya tanggul Citarum telah menghancurkan 14 rumah warga sementara tahun ini debit air sungai lebih besar dari tahun sebelumnya dan berpotensi menenggelamkan dua desa tersebut.
"Sampai saat ini sih belum ada yang mengungsi, warga masih bertahan di rumahnya masing-masing," kata dia.
Baca juga: 1.800 warga Bekasi terjangkit beragam penyakit pascabanjir
Baca juga: Pengelola bisnis pariwisata Bekasi rugi akibat banjir