Cirebon (ANTARA) - Direktur Pemasaran Ritel PT Pertamina Mas'ud Khamid mengatakan mulai 2020 pelayanan pembelian bahan bakar minyak (BBM) berbagai jenis di stasiun pengisian bahar bakar umum (SPBU) menggunakan transaksi non tunai.
"Kami dorong transaksi di SPBU menggunakan non tunai. Apakah melalui akun bank atau 'e-money' atau LinkAja," kata Mas'ud di Cirebon, Jawa Barat, Selasa, saat meninjau pelayanan di SPBU tol Kanci Pejagan KM 228.
Mas'ud mengatakan Pertamina terus berupaya untuk melakukan digitalisasi SPBU, agar bisa melayani transaksi secara non tunai.
"Sekarang ini SPBU kami sedang tahap instalasi digital sehingga penjualan bisa dimonitor setiap waktu," ujarnya.
Penerapan transaksi non tunai, kata Mas'ud, akan dilaksanakan pada akhir triwulan satu 2020 bersamaan dengan selesainya digitalisasi SPBU.
Saat ini lanjut Mas'ud, penggunaan transaksi non tunai secara nasional baru sekitar 20-25 persen dan ini tentu masih sangat banyak tantangannya.
"Kami masih punya tantangan 75 persen lagi dan ini akan kami kejar, agar bisa menggunakan transaksi non tunai," tuturnya.
Mas'ud menambahkan dengan menggunakan transaksi non tunai, semua bisa terdata secara tepat dan memudahkan Pertamina menyiapkan stok BBM sesuai produk yang diminati.
"Penggunaan non tunai ini supaya konsumen bisa kami data, tujuannya untuk memudahkan Pertamina menyiapkan stok dan menyiapkan produk yang sesuai," katanya.
Baca juga: Konsumsi BBM di jalur tol saat ini naik 20 persen
Baca juga: Pertamina kembangkan petrokimia terintegrasi, sasar bisnis Rp50 triliun
Transaksi di SPBU gunakan non tunai ditargetkan mulai 2020
Selasa, 24 Desember 2019 17:53 WIB