Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang mengklaim Presiden Joko Widodo tidak pernah meninggalkan Hanura, karena telah menawarkan posisi Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) kepada dirinya.
"Saya berterima kasih kepada Presiden yang telah menawarkan saya duduk di Dewan Pertimbangan. Itu menandakan Presiden Jokowi tidak pernah meninggalkan kita," kata OSO dalam pidato di acara pembukaan Munas III Hanura, di Jakarta, Selasa malam.
Meskipun demikian, kata OSO, dirinya harus menolak tawaran Presiden karena masih memegang amanah sebagai Ketua Umum Hanura.
"Tapi saya lebih memilih bersama saudara-saudara saya para kader. Saya merasa tidak bermoral jika hanya karena sebuah jabatan saya harus meninggalkan amanah yang saudara-saudara berikan," ujar OSO.
OSO mengatakan dirinya sangat mencintai Republik Indonesia, namun dia juga mencintai dan ingin membesarkan Partai Hanura.
Dia mengajak seluruh kader sungguh-sungguh membesarkan partai.
"Partai kita diterjang badai politik yang begitu dahsyat. Badai yang dibangun oleh orang yang pernah dibesarkan Partai Hanura. Pengkhianat partai itu gagal, mereka pindah ke partai lain," kata OSO.
Dia bersyukur meskipun Hanura diterjang badai, namun Hanura masih dipercaya oleh rakyat dengan memiliki 807 anggota DPRD yang dipilih langsung oleh rakyat.
"Kita juga berhasil mengantarkan Jokowi-Ma'ruf ditetapkan sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI 2019-2024. Itu semua adalah prestasi kita bersama," ujar dia.
Kepada 807 anggota DPRD dari Hanura, OSO berpesan agar terus menjaga komitmen dan loyalitas kepada partai, melaksanakan instruksi dan garis politik yang ditetapkan partai, menjadikan jabatan sebagai ruang pengabdian bukan kesombongan, serta selalu berada pada Hati Nurani Rakyat.
Baca juga: Munas Hanura tanpa kehadiran Presiden, OSO: Munas urusan internal, Dewan Pembina tidak ada
Baca juga: Kader diminta dukung langkah Wiranto selamatkan partai Hanura
OSO klaim Presiden Jokowi tidak pernah tinggalkan Hanura
Selasa, 17 Desember 2019 23:42 WIB