Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto melakukan kunjungan ke Beijing, China, untuk melanjutkan kerja sama pertahanan yang selama ini sudah terjalin dengan baik.
Staf Khusus Menteri Pertahanan Bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Antar-Lembaga, Dahnil Anzar Simanjuntak, di Jakarta, Senin, mengatakan, kunjungan pertama Prabowo ke China itu selama tiga hari ke depan.
"Kunjungan itu untuk membahas terkait kelanjutan kerja sama pertahanan antara kedua negara," ucap Dahnil.
Kunjungan kehormatan Prabowo itu, Dahnil mengatakan Prabowo akan diterima oleh Menteri Pertahanan China Jenderal Wei Fenghe.
Ia menambahkan, kunjungan Prabowo itu juga sekaligus upaya memerkuat industri pertahanan dalam negeri.
Tak hanya itu, Dahnil menyatakan Prabowo akan menjajaki potensi kerja sama industri pertahanan di China yang berkaitan dengan alih teknologi alutsista. Nantinya, kerja sama itu harus menguntungkan Indonesia agar pertahanan militer Indonesia makin maju ke depannya.
"Menhan juga terus menjajaki potensi-potensi kerja sama industri pertahanan yang menguntungkan negara, khususnya terkait dengan upaya alih teknologi alutsista," ujar Dahnil.
Sebelumnya, kedatangan Menhan Prabowo Subianto di Beijing, China pada Minggu (15/12) disambut Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun, Atase Pertahanan Kedutaan Besar RI di Beijing Brigadir Jenderal TNI Kuat Budiman, Mayor Jenderal Song Yanchao dari Direktorat Kerja Sama Militer Internasional China, dan pejabat Kementerian Pertahanan Nasional China.
Wakil Kepala Perwakilan RI di Beijing Listyowati dan jajaran pejabat KBRI Beijing turut pula menyambut kedatangan mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus itu.
"Kunjungan ke Beijing ini direncanakan akan berlangsung selama tiga hari," kata Dubes Djauhari kepada Antara di Beijing.
Dalam kesempatan tersebut Menhan akan bertemu dengan Menteri Pertahanan Nasional China Jenderal Wei Fenghe dan Wakil Ketua Komisi Militer Pusat China Jenderal Xu Qiliang.
Prabowo juga dijadwalkan berkunjung ke State Administration for Science, Technology and Industry for National Defense (SASTIND) yang membawahi semua industri strategis dan pertahanan di China.
Dalan kunjungan pertamanya ke China itu, Menhan Prabowo akan membahas upaya-upaya yang dapat dilakukan bersama untuk meningkatkan kerja sama di bidang pertahanan.
"Indonesia dan Tiongkok selama ini telah menjalin kerja sama yang baik di bidang pertahanan, baik secara bilateral maupun dalam kerangka regional. Tiongkok juga menjadi salah satu mitra Indonesia dalam modernisasi sistem pertahanan," kata Dubes.
Baca juga: Menhan Prabowo bertemu Menko Polhukam bahas alutsista
Baca juga: Muhammadiyah tolak tuduhan 'suap' China soal etnis Uighur