Jakarta (ANTARA) - Kementerian BUMN mengungkapkan penetapan mantan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara sebagai Direktur Utama PT PLN (Persero) menunggu jadwal Rapat Umum Pemegang Saham atau RUPS perusahaan listrik negara tersebut.
"Terkait penetapan Rudiantara, kita tunggu mengingat RUPS PLN belum ada jadwalnya," ujar Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga di Jakarta, Selasa.
Terkait apakah RUPS tersebut akan digelar bulan ini atau awal tahun depan, Arya tidak menjelaskan lebih lanjut.
Sebelumnya Staf khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga menyampaikan bahwa Tim Penilai Akhir (TPA) menunjuk Rudiantara sebagai Direktur Utama PT PLN (Persero).
Menurut dia, mantan Menteri Komunikasi dan Informatika itu dinilai mampu untuk mengejar program pembangunan pembangkit 35.000 MW hingga menekan impor bahan bakar minyak.
Selain penunjukan Direktur Utama PLN, lanjut dia, dalam RUPS nanti juga akan dikemukakan perombakan direksi. "RUPS-nya dalam waktu dekat. Ada yang dirombak, ada Wadirut juga," ucapnya.
Ia mengemukakan pengangkatan komisaris dan direksi BUMN harus melalui proses TPA, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo. Pemerintah ingin mendorong pejabat BUMN dapat bekerja lebih profesional dan transparan sehingga TPA harus dijalankan.
Saat ini, Sripeni Inten Cahyani menempati Pelaksana Tugas Direktur Utama PLN sekaligus merangkap sebagai Direktur Pengadaan Strategis satu.
Rudiantara adalah Menkominfo periode 2014-2019. Rudiantara juga pernah menjadi Wakil Dirut PT PLN pada 2008-2009 lalu. Selama di PLN, ia terlibat dalam pencarian pendanaan perusahaan terutama pinjaman untuk proyek pembangkit listrik 10 ribu megawatt.
Baca juga: PLN siapkan SPKLU buatan dalam negeri di 154 lokasi
Baca juga: Kementerian BUMN ungkap alasan tunjuk Rudiantara kandidat Dirut PLN