Bandung (ANTARA) - Kemudahan teknologi di era ini dapat berdampak bagi ekosistem bisnis bagi pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM), salah satunya yakni Bubur Pak Haji Amid.
Usaha yang berdiri sejak 1971 itu bergabung dengan mitra GoFood sejak Juli 2019. Sebagai pengelola, Dasep Hermawan menyebut setiap hari nya ada 20 persen pesanan bubur berasal dari aplikasi GoFood.
"Setiap hari 1000 mangkok terjual, sekitar 20 persennya berasal dari pesanan GoFood," kata Dasep di Rumah Makan Bubur Pak H Amid di Jalan Arjuna, Kota Bandung, Kamis.
Menurut Dasep, sebelum bergabung dengan mitra GoFood, hanya sekitar 600 mangkok yang terjual per hari. Namun kini dengan terjualnya 1000 mangkok, setiap harinya usaha itu mampu meraup omzet hingga Rp3 juta.
"Tentu berpengaruh (dengan GoFood), jadi yang memesan ke sini tetap ada, dan ditambah dengan yang memesan pakai Gojek," katanya.
Dengan bergabung sebagai mitra GoFood, ia menyebut usahanya itu bisa memasang promo bagi menu-menu terbaru atau pun menu paket. Meski promo tersebut erat kaitannya dengan diskon, namun hal tersebut bisa memancing kuantitas pesanan.
"Kalau promo kan otomatis keuntungannya dipangkas, tapi dengan promo itu makin banyak yang memesan, jadi kita sangat terbantu sekali," katanya.
Bubur Pak H Amid adalah satu dari puluhan ribu UMKM yang sukses meraup keuntungan dengan membuka transaksi GoPay. Hal ini sejalan dengan misi Gojek yang ingin UMKM di Bandung naik kelas.
"Semangat kami untuk membantu UMKM bisa naik kelas, dan mereka semakin mudah usahanya," kata Vice President Regional Gojek Jawa Barat dan Banten, Becquini Akbar.
Baca juga: Musim hujan pesanan nasi padang meningkat dengan layanan GoFood
Baca juga: Layanan GoFood pakai tas khusus antar makanan demi kurangi sampah plastik
Pesanan Bubur Pak H Amid meningkat setelah gabung GoFood
Kamis, 28 November 2019 18:34 WIB