Bandung (ANTARA) - Kepala Bagian Operasi (Kabagops) Polrestabes Bandung, AKBP Widodo mengatakan pelayanan pengurusan SKCK maupun pengurusan SIM kepada masyarakat tidak terganggu dan masih berjalan normal pascaadanya kejadian bom bunuh diri di Medan tepatnya di Mapolrestabes Medan, Rabu (13/11) pagi.
Untuk saat ini, kata dia, pihak Polrestabes Bandung hanya meningkatkan intensitas penjagaan saja. Selebihnya, menurutnya tidak ada aktivitas yang terganggu akibat hal tersebut.
"Kita melakukan pelayanan sebagaimana mestinya tidak terpengaruh dengan hal yang demikian (bom Medan), hanya peningkatan eskalasi pengamanan saja," kata Widodo di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung, Rabu.
Peningkatan penjagaan tersebut salah satunya dilakukan di gerbang utama Polrestabes Bandung. Para warga yang berkepentingan mengurusi pelayanan SKCK dan yang lainnya, kini harus melalui sejumlah pemeriksaan di gerbang oleh personel polisi yang bersiaga.
"Selama ini SOP telah dilaksanakan, tetapi lebih ditingkatkan kembali dan lebih berhati-hati kembali, baik itu pengamanan mako yang asalnya dua pintu menjadi satu pintu," kata dia.
Untuk saat ini, menurutnya pihaknya harus meningkatkan kewaspadaan terhadap siapa pun yang masuk ke dalam markas. Ia juga mengatakan telah melakukan koordinasi kepada setiap markas polisi di bawah komando Polrestabes Bandung.
"Kami sudah menyampaikan kepada seluruh jajaran setiap melakukan kegiatan itu perlu saling melindungi sehingga tidak boleh berjauhan dan saling mengawasi dengan sesama petugas terutama yang di jalur lapangan atau lalu lintas," katanya.
Dengan demikian, ia mengimbau kepada masyarakat agar tetap menjalani aktivitasnya sehari-hari. Masyarakat menurutnya tidak perlu khawatir tentang kejadian bom bunuh diri di Medan tersebut.
"Namun juga tetap kita tingkatkan kewaspadaan, kita perlu bersinergi dan bahu membahu," kata dia.
Baca juga: Ada 6 orang korban luka akibat bom bunuh diri Medan
Baca juga: Terkait Bom Medan, Wagub Jabar imbau warga tak perlu takut buat SKCK