Bogor (ANTARA) - Presiden Joko Widodo mengatakan tidak kaget jika sampai saat ini masih ada bangunan dan infrastruktur yang ambruk karena kualitas yang buruk.
"Kalau ada jembatan ambruk, SD ambruk nggak kaget saya. Pas kondisi basah, waktu tinggal 3 bulan, baru dikerjakan," kata Presiden Jokowi di Bogor, Jawa Barat, Rabu.
Presiden Jokowi saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Indonesia Maju Pemerintah Pusat dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkominda) di Sentul International Convention Center, Bogor, menyoroti masih adanya bangunan pemerintah berkualitas jelek.
Presiden mengingatkan perlunya pola pikir dalam pelayanan kepada masyarakat termasuk penyediaan infrastruktur dan fasilitas lainnya termasuk bangunan sekolah.
Ia menyebutkan lelang pengadaan barang dan jasa pemerintah selama bertahun-tahun tidak mengalami kemajuan berarti.
"Bertahun-tahun sejak saya masuk ke pemerintahan 15 tahun yang lalu sampai sekarang belum berubah dalam pengadaan barang dan jasa ini," katanya.
Ia menyesalkan mengapa lelang tidak dimulai Januari, mengapa harus menunggu sampai September baru ada lelang.
Menurut dia, lelang yang dilakukan baru pada September apalagi setelahnya, akan menghasilkan produk dengan kualitas jelek apalagi terkait pekerjaan konstruksi.
Ia menyebutkan November 2019 ini juga masih ada lelang pekerjaan konstruksi melalui e-tendering dengan nilai Rp31 triliun dan pekerjaan baru dimulai bulan Desember.
"Ini mau jadi barang apa nanti. Kayak gini kok diterus-teruskan. Kalau ada jembatan ambruk, SD ambruk nggak kaget saya. Pas basah waktu tinggal 3 bulan dikerjakan. Kenapa tidak dari Januari, September selesai," katanya.
Di pemerintah pusat, kata Kepala Negara, DIPA 2020 akan diserahkan pada Kamis (14/11) dan saat itu juga ia perintahkan pekerjaan besar segera dilelang.
"Kementerian PU dan Kementerian Perhubungan pasti langsung lelang karena pekerjaannya besar sekali," tegasnya.
Presiden mengingatkan mengawali pekerjaan di awal tahun sangat penting sehingga ia berkali kali mengingatkan kementerian dan lembaga.
"Bekerja dimulai Januari itu penting sekali sehingga kita mempunyai rentang waktu yang panjang dalam menyiapkan setiap program karena itu juga berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi," katanya.
Menurut dia, kalau pada Januari sudah dimulai akan berpengaruh besar pada pertumbuhan ekonomi karena peredaran uang semakin banyak di masyarakat.
Baca juga: Presiden Jokowi: Penegak hukum jangan "gigit" pejabat atau pengusaha benar
Baca juga: Presiden Jokowi terkesan foto dirinya gendong dua anak Papua