Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akhirnya mengungkapkan kriteria calon wakil gubernur yang diinginkannya untuk mengisi posisi pengganti Sandiaga Uno.
"Kalau menurut saya, nomor satu, dia ikut pada visi gubernur. Karena yang menjadi calon wakil itu sekarang tidak ada satupun yang pernah ikut kampanye,” kata Anies di Balai Agung Balai Kota Jakarta, Senin.
Hal ini disampaikannya ketika ditanyai mengenai nama-nama calon wakil gubernur yang baru diungkapkan oleh Partai Gerindra pada Rabu (7/11).
Sambil tersenyum, dia melanjutkan bahwa rekan kerjanya nanti harus dapat bekerjasama dalam segala situasi mengatasi masalah yang ada di Jakarta tanpa membawa misi lain di luar program kerja yang diusungnya dalam kampanye Pilkada 2017.
"Kalau bawa agenda sendiri, ada deal-deal sendiri, kita tidak tahu tuh nanti seperti apa? Jadi ikut pada apa yang sudah menjadi janji gubernur,” ujar mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.
Ia mengharapkan kedua hal itu dapat ditemukannya dari nama-nama yang diajukan sebagai wagub untuk memimpin Jakarta hingga 2022.
Anies memilih fokus mengurus DKI Jakarta yang sudah dipimpinnya dan menyerahkan persoalan cawagub kepada partai politik yang berwenangan mengisi kekosongan posisi itu.
""Biarkan mereka (partai politik) yang memutuskan. Saya konsentrasi pada pekerjaan saya sebagai gubernur," kata Anies.
DPD Gerindra mengajukan empat nama baru untuk Calon Wakil Gubernur DKI, yaitu Dewan Penasihat Gerindra Arnes Lukman, Waketum DPP Gerindra Ferry J Yuliantoro, Wasekjen DPP Gerindra Ariza Patria dan Sekda DKI Jakarta Saefullah.
Nama-nama yang diajukan Gerindra itu berdasarkan hasil rapat internal dari anggota Partai Gerindra karena menilai pembahasan cawagub DKI mandek meski sudah ada dua nama yang diajukan oleh PKS.
PKS hingga saat ini tetap bertahan mempertahankan dua nama politisi PKS yang diusung sejak awal, yaitu Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu.
Baca juga: Anies Baswedan buka kongres tunjukkan Nasdem cari figur 2024
Baca juga: Politisi Gerindra: Anies Baswedan kurang bijak bila salahkan sistem e-budgeting
Cawagub DKI versi Anies Baswedan, ini kriterianya
Senin, 11 November 2019 19:57 WIB