Cianjur (ANTARA) - Pembangunan Jalur Puncak II yang membentang di sepanjang Kecamatan Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, dan jalur alternatif Bogor-Cianjur akan mulai berjalan pada 2020, ditargetkan akan meningkatkan kunjungan wisatawan dan perekonomian.
"Setelah ada kesepakatan antara Pemkab Cianjur dan Bogor, untuk menyegerakan pembangunan Jalur Puncak II karena Jalur Puncak terlalu padat terutama pada akhir pekan," kata Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman pada wartawan Selasa.
Ia menjelaskan, pihaknya sudah meninjau langsung ke lokasi guna memastikan tidak ada lagi kendala, sehingga tahun depan sudah dapat dimulai pembangunan.
Jalur alternatif tersebut oleh pemerintah daerah Cianjur dan Bogor.
"Selama ini belum ada kejelasan kapan pusat atau provinsi akan mengambil alih dan memulai pembangunan. Sehingga untuk mempercepat, pembangunan akan dilakukan pemerintah daerah," katanya.
Sedangkan dana pembangunan bersumber dana dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dengan nilai masih dalam proses perencanaan. Pembangunan akan dilakukan dalam dua tahap, ruas Cisereh-Arca dengan lebar jalan lebih dari lima meter, ditambah 1 meter di setiap bahu jalan.
Terkait lahan yang akan digunakan sudah tidak ada kendala karena pihak perusahaan PNPM telah menghibahkan lahan yang akan masuk dalam badan jalan ke Pemkab Cianjur.
Pihaknya berharap dengan adanya jalur alternatif Puncak II dapat meningkatkan perekonomian dan angka kunjungan wisatawan ke Cianjur, terutama di kawasan utara akan kembali meningkat.
"Wisatawan tidak akan terjebak macet di Jalur Puncak, termasuk akses perekonomian menuju Jakarta dan sekitarnya lebih lancar. Akses menuju Cianjur akan lebih mudah ketika pembangunan jalan tol dari Bogor-Sukabumi-Cianjur selesai," katanya.
Baca juga: Berantas calo, Pemkab Cianjur targetkan investasi sehat
Baca juga: Ketua DPRD: Kredit dengan jaminkan SK Anggota Dewan hal lumrah