Pandeglang (ANTARA) - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Generasi Muda Mathla'ul Anwar (DPP Gema MA) Ahmad Nawawi menegaskan bahwa pelaku penyerangan terhadap Menko Polhukam Wiranto, bukan warga Mathla'ul Anwar.
"Pelaku kejahatan teroris yang melakukan penyerangan terhadap Menkopolhukam RI bukan warga Mathla'ul Anwar, serta tidak terkait dan tidak ada hubungan sama sekali dengan Keluarga Besar Mathla'ul Anwar, " tegas Ketum Gema MA, Ahmad Nawawi kepada Antara di Pandeglang, Kamis.
Nawawi juga mengutuk keras kepada pelaku penusukan terhadap Menkopolhukam Jend H Wiranto, SH serta meminta pihak berwajib menindak dan mengusut pelaku beserta jaringan dibalik penyerangan.
"Jenderal (Purn) H Wiranto SH secara personal adalah orang tua dari Keluarga Besar Mathla'ul Anwar yang juga menjabat sebagai Ketua Majelis Penasehat PB Mathla'ul Anwar dan selalu mendukung aktivitas Mathla'ul Anwar sejak era 90-an," katanya.
Atas nama keluarga besar Mathla'ul Anwar mengecam keras dan duka cita yang mendalam atas kejadian yang mencoreng nama baik keluarga besar Mathla'ul Anwar, mengingat peristiwa tersebut terjadi setelah Pak Wiranto menghadiri acara di Kampus Universitas Mathla'ul Anwar.
"Sebagai organisasi Mathla'ul Anwar, kejadian ini sangat menyakiti kami sehingga tidak ada alasan apapun untuk mentolelir dan menganggap pembenaran terhadap pelaku penyerangan," kata Nawawi.
Ia mengucapkan terima kasih atas kunjungan Menkopolkumham pada acara Peresmian Gedung Baru Universitas Mathla'ul Anwar.
DPP GEMA Mathlaul Anwar menyerukan kepada seluruh anggota untuk mengembangkan ajaran Islam yang ramah, toleran dan konstruktif dalam kehidupan berbangsa bernegara dalam bingkai NKRI.
"Kami selalu berdoa agar Allah SWT memberi kesehatan kembali pada beliau (Wiranto)," pungkas Nawawi.
Baca juga: Selain Wiranto, seorang ajudan dan seorang polisi juga kena tusuk