Megamendung, Bogor (ANTARA) - Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) yang juga Ketua Dewan Penasehat Mathla’ul Anwar Jenderal TNI (Purn) Wiranto mengingatkan agar Mathla’ul Anwar tidak terjebak dalam politik praktis.
“Jika terjebak dalam politik praktis, maka sama artinya Mathla’ul Anwar mengkerdilkan atau membonsai diri sendiri,” ungkapnya dalam Muktamar ke-20 Mathla'ul Anwar secara virtual yang berlangsung di Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (2/4).
Ia meminta kepada ormas Islam yang telah berkiprah selama 105 tahun itu agar konsisten memajukan bidang pendidikan, dakwah, dan sosial.
Menurut Wiranto, sikap Mathla’ul Anwar yang tidak terlibat dalam politik praktis sudah ditegaskan dalam Muktamar kedelapan Ormas tersebut pada 1952 di Ciampea Bogor, Jawa Barat.
Kemudian, penegasan sikap nonpartisan Mathla’ul Anwar itu diulang pada muktamar kesembilan dan ke-10 yang menyatakan bahwa Mathla’ul Anwar organisasi independen, tidak berafiliasi dengan organisasi atau partai politik apapun.
Wiranto mengapresiasi Mathla’ul Anwar yang bersama-sama dengan pemerintah berkomitmen mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai amanah Pembukaan Undang-undang Dasar 1945.
“Sesuai namanya, yaitu Mathla’ul Anwar yang artinya tempat terbitnya cahaya, Ormas ini harus terus memberikan pencerahan pemikiran umat serta mencerdaskan dan memajukan pendidikannya,” kata Ketua Dewan Penasehat Mathla’ul Anwar itu.
Baca juga: Bupati libatkan Mathla'ul Anwar wujudkan program Bogor Berkeadaban
Baca juga: Presiden Jokowi sanjung kiprah pendidikan & dakwah Mathla'ul Anwar
Baca juga: PB Mathla'ul Anwar kutuk penusukan terhadap Wiranto