Bandung (ANTARA) - Perwakilan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat mengklaim hendak menemui para mahasiswa yang berunjuk rasa di depan Gedung DPRD Jabar Kota Bandung, Senin (23/9) namun ditolak para pendemo.
"Pertama itu ada tiga orang anggota dewan yang datang ke mereka kemarin tapi ditolak, terus kita coba lagi. Ada dua orang dewan menemui mereka lagi tapi ditolak lagi. Alasannya mereka menolak kami, saya tidak tahu," kata Wakil Ketua DPRD Jabar Sementara Tetep Abdulatip, ketika dihubungi melalui telepon, Selasa.
Pun hari ini, kata Tetep, sejumlah anggota DPRD Jabar seperti Rafael Situmorang siap menerima perwakilan mahasiswa yang berunjuk rasa namun kembali ditolak.
"Kami siap, sekarang teman-teman masih ada di kantor. Ada Pak Ruhiyat, Pak Abdul Hadi juga dan ada Pak Rafael, Pak Buki Wibawa siap menerima asprasi mahasiswa cuma mahasiswa enggak mau," kata dia.
Tetep mengaku prihatin dengan aksi unjuk rasa mahasiswa kemarin yang berakhir ricuh dan menimbulkan sejumlah korban luka-luka.
Politisi dari Fraksi PKS DPRD Jabar ini mengimbau agar para mahasiswa dan pendemo lainnya menyampaikan aspirasinya dengan bijaksana tanpa harus ricuh.
"Itu aspirasi, kita harus bijak menyikapi ya. Kalau itu aspirasi masyarakat sesuai kewenangannya. Yang diaspirasikan mereka itu kan kewenagan DPR RI. Tapi kalau pun datang ke kita, kita persilakan dan siap menampung aspirasi mereka," kata dia.
Baca juga: Aksi mahasiswa di DPRD Jabar kembali ricuh
Baca juga: Rektor: Mahasiswa Undip berdemo bukan representasi kampus